Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakar Epidemiologi Sebut PTM Tidak Mengapa Dilakukan, Namun Harus dengan Syarat Berikut

Dicky Budiman menyebutkan jika pemberlakuan pembelajaran tatap muka (PTM) sebenarnya bersifat kasuistik.  

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pakar Epidemiologi Sebut PTM Tidak Mengapa Dilakukan, Namun Harus dengan Syarat Berikut
WARTA KOTA/NUR ICHSAN
PTM TERBATAS TINGKAT SD DAN SMP - Pelajar SD Negeri Tanah Tinggi 1, Kota Tangerang sedang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas 50 persen, pada hari pertama pembukaan, Senin (7/3/2022). Pemkot Tangerang kembali membuka PTM Terbatas 50 persen untuk tingkat SD dan SMP, setelah sebelumnya sempat ditutup pada akhir Januari lalu akibat meningkatnya kasus Covid-19 varian Omicron. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman menyebutkan jika pemberlakuan pembelajaran tatap muka (PTM) sebenarnya bersifat kasuistik.  

"Misalnya ketika kasus mulai melandai dan ada pelonggaran dari beberapa aspek, sekolah harus segera disiapkan untuk dilakukan PTM. Tentu dengan mitigasi kuat termasuk kampus," ungkap Dicky pada Tribunnews, Rabu (16/3/2022).

Selain melihat bagaimana kondisi penanganan pandemi masing-masing daerah, PTM dan perkuliahan perlu dilakukan secara bertahap.

"Misalnya, dilakukan beberapa fakultas dulu. Atau mahasiswa baru dulu, jumlah sedikit. Lebih banyak melakukan pembelajaran di outdoor dan sebagainya,"kata Dicky menambahkan.

Selain itu, pastikan pelajar atau mahasiswa telah melakukan vaksinasi Covid-19. Dan kalau bisa, terhitung booster.

Baca juga: Level PPKM Menurun, PTM 100 Persen Perlu Dilakukan Lagi

Hal ini bisa dilakukan saat memberlakukan pembelajaran tatap muka, jika aturan yang lain sudah dilonggarkan. PTM bisa dilakukan dengan syarat, ada mitigasi yang kuat. 

Selain itu selama proses pembelajaran terus dilakukan pemantauan. Kalau terjadi perburukan, ditarik strategi rem darurat. Untuk kapasitas pun ia menyarankan tidak langsung 100 persen.
 

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas