Menkes: Ibu-ibu Berperan Besar untuk Meningkatkan Cakupan Vaksinasi
Vaksinasi dan donor darah ini tidak mungkin bisa berhasil tanpa bantuan ibu-ibu. Karena ibu-ibu yang bisa maksa suami dan anak-anaknya ikut
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia (GDDPI) yang diprakarsai oleh 8 organisasi perempuan Indonesia menggelar kegiatan vaksinasi booster dan donor darah di City Hall Pondok Indah Mall, 18-20 Maret 2022.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membuka resmi kegiatan dan menyambut positif kegiatan tersebut.
"Vaksinasi dan donor darah ini tidak mungkin bisa berhasil tanpa bantuan ibu-ibu. Karena ibu-ibu yang bisa maksa suami dan anak-anaknya ikut," kata dia saat ditemui usai pembukaan kegiatan, Jumat (19/3/2022).
Menurut Budi, cakupan vaksinasi yang saat ini telah dicapai Indonesia merupakan upaya bersama dari semua komponen, termasuk gerakan perempuan.
"Kalau ditanya kok vaksinasi Indonesia berhasil? Karena ini sudah terjadi gerakan di mana semua komponen bangsa melakukannya dan peranan dari komponen bangsa dan ibu-ibunya ini luar biasa meningkatkan vaksinasi dan donor darah," imbuh mantan dirut Bank Mandiri ini.
Sementara itu ketua pembina GDDPI Yanti Airlangga mengatakan, GDDPI menjadi satu organisasi yang rutin mendukung upaya Palang Merah Indonesia (PMI) untuk memenuhi pasokan darah.
"Kegiatan dari organisasi ini diharapkan dapat menginspirasi seluruh lapisan masyarakat untuk bersama membagikan kebaikan," kata dia.
Baca juga: 194 Juta Orang Sudah Suntik Vaksin, Menkes Optimistis Status Endemi Dicapai 1,5 tahun
Ketua Umum GDDPI sekaligus Ketua Umum Perempuan Jenggala, Vicky W Kartika mengatakan, gelaran donor darah menjadi kegiatan rutin selama 3 tahun ini dengan misi kemanusiaan membantu pemerintah.
Dalam pelaksanaannya kegiatan dilakukan dengan protokol kesehatan ketat.
"Melihat antusiame dari masyarakat yang hadir. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa berlangsung di daerah lain," harap Vicky
Ditambah Ketua Bidang Pengembangan Unit Donor Darah PMI Pusat, dr Linda Lukitari Waseso mengemukakan, stok darah di PMI sangat dipengaruhi oleh adanya pembatasan kegiatan selama pandemi. Hampir di seluruh wilayah Indonesia mengalami penurunan stok, terutama di Zona Merah.
Sementara banyak kebutuhan di Rumah Sakit yang harus berjalan dan membutuhkan transfusi darah, seperti penderita kanker, thalasemia, dan cuci darah.
Adapun delapan organisasi tersebut yaitu Perempuan Untuk Negeri (PUN), Warisan Budaya Indonesia (WBI), Perempuan Jenggala, Pertiwi, Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI), DWP Kemenko Perekonomian, Alumni PSKD dan Geronimo.