Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebaran 4.857 Kasus Corona Indonesia 25 Maret 2022: Tertinggi Jawa Barat, Disusul DKI Jakarta

Inilah update informasi sebaran konfirmasi virus corona di 34 provinsi di Indonesia, Jumat (25/3/2022).

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Sebaran 4.857 Kasus Corona Indonesia 25 Maret 2022: Tertinggi Jawa Barat, Disusul DKI Jakarta
Freepik
Update Covid-19 Indonesia: Sebaran 4.857 Kasus Corona Indonesia 25 Maret 2022: 

PAPUA BARAT 3

NUSA TENGGARA BARAT 2

MALUKU 0

Baca juga: Update Covid-19 Global 25 Maret 2022: Total Kasus Baru di Seluruh Dunia 1.683.925

Aturan Tidak Diperketat Bukan Berarti Kondisi Pandemi Covid-19 Telah Aman

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan jika kondisi pandemi saat ini jangan disalahartikan.

"Jangan disalahartikan. Tidak perlu diperketat bukan berarti tidak ada pembatasan. Tapi dalam level yag tidak seketat dulu, protokol kesehatan tetap akan ada," ungkapnya pada Tribunnews, Jumat (25/3/2022).

Ia pun mengingatkan beberapa hal yang mesti dilakukan saat menyambut bulan Ramadan. Di antaranya seperti tetap memakai masker dan salat pun bisa berdekatan.

Berita Rekomendasi

Jika dibandingkan dengan dahulu, saat salat tetap menjaga jarak, setidaknya satu meter setidaknya. Namun untuk sekarang ini, Dicky menyebutkan jika tanpa jarak dapat memungkinkan.

Baca juga: Mengapa Penyakit Komorbid Diabetes Melitus Dapat Memperparah Pasien Covid-19?

Tapi tetap menggunakan masker karena risiko tertular dan menulari masih cukup tinggi. Selain itu masker yang digunakan memiliki standar terbaik, misalnya masker KN 95.

Selain itu diperlukan regulasi berbasis setting. Misalnya pengaturan untuk lanjut usia. Saf diisi dengan kelompok yang sama yaitu sama-sama orangtua.

"Orang berisiko tinggi dengan orang berisiko tinggi. Mereka berada di jajaran depan, misalnya. Kemudian pengaturan ventilasi dan sirkulasi tetap ada," katanya menambahkan.

Baca juga: Pakar Epidemiologi Bicara Pentingnya Membangun Komunikasi Risiko dalam Menghadapi Pandemi Covid-19

"Jadi bukan tidak ada. Hanya tidak seketat dulu. Saya harus menempatkan secara proporsional. Jangan sampai sudah bebas kita. Karena itu berbahaya sekali," tegasnya.

Ia pun mengingatkan jika cakupan vaksinasi Covid-19 yang tinggi, tidaklah menjamin. Pandemi Covid-19 belum berakhir, dengan kata lain situasi kritis belum usai.

"Fase akut dari pandemi ini belum terlampaui. Baik secara global dan nasional. Dan ini tampaknya harus bersabar sampai pertengah tahun ini kita lihat," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Aisyah Nursyamsi)

Baca berita lainnya terkait Virus Corona.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas