Satu Indikator Telah Terpenuhi untuk Berganti Status Pandemi Jadi Endemi
Untuk mencapai endemi ada empat indikator yang menjadi dasar. Dan salah satu indikator adalah reproduksi rate kasus yang harus di bawah angka satu.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Situasi pandemi Covid-19 di tanah air terus menunjukkan ke arah yang lebih baik.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah Reisa Broto Asmoro.
"Jadi kita harus bersyukur, terjadi trend penurunan kasus. Dan kita melihat makin membaik kondisi. Terhitung 27 Maret, kasus positif Covid-19 itu didapatkan sebanyak 3077 kasus," ungkapnya pada siaran Radio RRI, Senin (28/3/2022).
Baca juga: Sebaran Kasus Corona Indonesia 28 Maret 2022: Jawa Barat Tertinggi dengan 641 Kasus
Baca juga: Booster untuk Rakyat Upaya Mempercepat Transisi dari Pandemi Covid-19 ke Endemi
Meski kasus masih ada Reisa menyebutkan hal ini diikuti oleh jumlah pasien yang sembuh bertambah banyak.
Sedangkan kasus aktif Covid-19 di Indonesia saat ini berjumlah 129.621 orang. Hal ini menandakan makin sedikit orang yang sedang sakit Covid-19.
"Dan Menteri Kesehatan sudah menjelaskan 23 Maret 2022 lalu menyatakan bahwa laju penularan, reproduksi rate di Indonesia mendekati satu," kata Reisa menambahkan.
Pada dasarnya, untuk mencapai endemi ada empat indikator yang menjadi dasar. Dan salah satu indikator adalah reproduksi rate kasus yang harus di bawah angka satu.
"Jadi kita harapkan semoga keadaan makin teurs membaik. Satu demi satu memenuhi indikator tadi," harap Reisa.
Di sisi lain, terkait dengan penurunan kasus, hal ini pun dibarengi dengan cakupan vaksinasi Covid-19 yang terus meningkat.
Pada 27 Maret, dosis vaksin Covid-19 dosis pertama sudah mencapai 94,06 persen. Sedangkan pada dosis kedua yaitu 75,7 persen.
"Vaksin booster sudah 9,6 persen. Makanya yuk belum vaksin, belum booster segera lakukan supaya bisa menyukseskan percepatan program vaksin. Agar pandemi cepat berlalu," pungkasnya.