Penjelasan Satgas soal Varian Baru Covid-19 XE: Belum Ditemukan di Indonesia
Satgas Covid-19 berikan penjelasan soal varian baru Covid-19 XE: gabungan Omicron, BA.1 dan BA.2, belum ditemukan di Indonesia.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Inza Maliana
Pengurangan Tes Covid-19 Mungkin Menjadi Masalahnya
Meskipun sedikit kekhawatiran dari para ahli tentang varian XE (atau dua varian lainnya), WHO memperingatkan bahwa penemuan ini terjadi karena adanya pengurangan signifikan dalam pengujian SARS-CoV-2 di negara-negara di seluruh dunia.
"Data menjadi semakin kurang representatif, kurang tepat waktu, dan kurang kuat," kata WHO dalam laporan mingguannya tentang pandemi.
"Ini menghambat kemampuan kolektif kita untuk melacak di mana virus itu berada, bagaimana penyebarannya, dan bagaimana ia berkembang: informasi dan analisis yang tetap penting untuk secara efektif mengakhiri fase akut pandemi."
Dengan kata lain, meski WHO dan lembaga kesehatan masyarakat lainnya tahu bahwa Omicron XE ada di luar sana, mereka tidak sepenuhnya yakin bahwa angka saat ini secara akurat mencerminkan seberapa luas variannya.
Meski lebih banyak data perlu dikumpulkan pada varian XE, para ahli mengatakan tidak ada bukti risiko kesehatan masyarakat pada saat ini.
"Saat ini tidak perlu dikhawatirkan," kata Dr. Adalja.
Perlindungan terbaik terhadap varian XE—atau varian lainnya—adalah vaksinasi, atau perlindungan sebelumnya dari infeksi virus.
"Jika Anda sudah terinfeksi BA.1, BA.2, atau divaksinasi, Anda kemungkinan memiliki kekebalan terhadap varian XE," kata Dr. Russo.
"Untuk saat ini, orang-orang harus terus melakukan semua hal biasa untuk tetap aman," tambahnya.
"Pastikan Anda mendapatkan informasi terbaru tentang vaksinasi Anda dan, jika ada banyak COVID di daerah Anda dan Anda berisiko tinggi terkena penyakit parah, kenakan masker."
(Tribunnews.com/Shella Latifa/ Tiara Shelavie)