Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapan Pakar Epidemiologi Terkait Kebijakan Lepas Masker di Luar Ruangan

Pemerintah buat kebijakan pelonggaran protokol kesehatan seiring terkendalinya pandemi covid-19 di Indonesia.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Tanggapan Pakar Epidemiologi Terkait Kebijakan Lepas Masker di Luar Ruangan
Tangkapan Layar YouTube Kompas TV
Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah buat kebijakan pelonggaran protokol kesehatan seiring terkendalinya pandemi covid-19 di Indonesia.

Masyarakat sudah diperbolehkan tidak menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.

Perihal itu, pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman, angkat bicara.

Menurutnya, narasi terkait kebijakan penggunaan masker harus sangat hati-hati.

Dalam artian, jangan sampai membangun euforia atau percaya diri berlebihan, sehingga membuat masyarakat abai dan merugikan diri sendiri. 

Baca juga: Masyarakat Sambut Baik Keputusan Lepas Masker di Ruang Terbuka tapi Tetap Jaga-jaga

"Karena begini, masker ini adalah satu perilaku yang selain mudah, murah, efektif dalam mencegah penularan penyakit yang ditularkan melalui udara seperti halnya Covid-19," ungkap Dicky pada Tribunnews, Selasa (17/5/2022).

Berita Rekomendasi

Apalagi jika upaya ini dikombinasikan dengan akselerasi peningkatan cakupan vaksinasi. Hal ini menjadi satu kombinasi yang sangat signfikan berkontribusi dalam memperbaiki situasi pandemi. 

"Yaitu menurunkan situasi penularan Covid-19 lewat udara. Kombinasi ini ditambah protokol kesehatan lain seperti perbaikan kualitas udara misal dengan ventilasi. Ini akan menjadi satu upaya keluar dari krisis pandemi ini," papar Dicky.

Terkait apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, menurut Dicky mungkin vaksinasi untuk dosis dua sudah meningkat. Namun ia mengingatkan jika masih ada konteks Omicron beserta sub varian.

"Cakupan vaksinasi dua dosis tidak cukup dan harus tiga dosis. Di negara yang mulai melakukan pelonggaran tidak menggunakan masker di luar ruangan, karena cakupan dosis tiga vaksin Covid-19 sudah di atas 70 persen," papar Dicky lagi.

Sedangkan saat ini capaian vaksin dosis tiga di Indonesia belum masih di bawah itu. Menurut Dicky, Indonesia harus berhati-hati. Terutama melihat situasi setempat. 

Seperti apakah cakupan vaksinasi tiga dosis sudah di atas 50 persen atau belum. Lalu outdoor, Dicky menyebutkan hal ini tidak menjamin aman. Menurutnya harus disertai sirkulasi udara yang bagus. 

"Kalau bisa merasakan di dagu kita ada hembusan angin itu sudah relatif aman. Karena sirkulasi udara di outdoor bagus. Tapi outdoor dengan angin yang kurang, itu berbahaya," tegasnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas