Pakar Epidemiologi: Pemberian Booster Masih Efektif Lindungi Masyarakat dari Covid-19
Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan peran dosis ketiga atau sering disebut sebagai booster jelas sangat efektif.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan peran dosis ketiga atau sering disebut sebagai booster jelas sangat efektif. Terutama di era Omicron.
"Kami melihat bahkan kecenderungan defenisi vaksinasi adalah tiga dosis. Bahkan di beberapa negara maju sudah mengarah dosis keempat sebagai booster," ungkapnya pada Tribunnews, Selasa (24/5/2022).
Secara data, efektifitas booster bisa memproteksi kelompok lansia. Terutama komorbid. Karena di era Omicron ini menurut Dicky dua dosis yang sudah diterima mengalami penurunan efektifitas.
Akibatnya masyarakat rentan terhadap infeksi Covid-19. Penurunan ini terjadi rata-rata setelah pemberian vaksin Covid-19 di atas empat bulan.
"Di sinilah kita melihat negara yang memiliki cakupan vaksinasi sudah melebihi 70 persen pada populasi umum. Terbukti sangat signfikan menurun angka kesakitan maupun kematian akibat Covid-19," kata Dicky lagi.
Data lain kata Dicky juga menunjukkan bahwa setelah pemberian booster, durasi proteksi semakin bertambah. Ini yang menurut Dicky dosis vaksinasi penuh ada di tiga dosis.
Dan ketika situasi melandai di suatu wilayah atau negara, peranan vaksin booster tetap penting. Terutama jika cakupan vaksinasi masih di bawah 50 persen. Khususnya pada kelompok lanjut usia.
"Dan ingat vaksin itu bukan solusi tunggal. Tidak berdiri sendiri. Ditemani dan diperkuat dengan protokol kesehatan, kemudian PPKM dan upaya lainnya," tutup Dicky.