Satgas Covid-19: Kasus Aktif Covid-19 Naik, Masyarakat Diimbau Tak Lengah dan Tetap Disiplin Prokes
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan perkembangan terbaru kasus Covid-19 di Indonesia.
Menurutnya, dalam beberapa hari terakhir ini terjadi kenaikan tren kasus postif dan kasus aktif.
Masyarakat pun diimbau tetap waspada dan disiplin protokol kesehatan.
"Perlu menjadi perhatian, terdapat kenaikan pada tren kasus positif selama tiga mingu terakhir dan kasus aktif selama 4 hari terakhir," kata Wiku dalam keterangan pers terkait Penanganan Covid-19 secara daring, Rabu (8/6/2022).
Baca juga: Imigrasi Amankan WNA Jepang yang Korupsi Dana Covid-19
Wiku mengatakan, jika dilihat pada grafik kasus positif mingguan, terjadi kenaikan 571 atau 31 persen dari kasus tanggal 22 Mei 2022, yakni dari 1.814 menjadi 2.385 kasus mingguan.
Kemudian, pada kasus aktif harian terjadi kenaikan 328 atau 10 persen dari kasus aktif dari tanggal 2 Juni 2022, yakni 3.105 menjadi 3.433 kasus aktif harian.
"Hal ini penting untuk diwaspadai, mengingat kurang lebih 3 bulan berturut-turut sejak gelombang Omicron kita berhasil mempertahankan kasus agar tetap stabil," ucap Wiku, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Meski demikian, Wiku menyebut, kenaikan kasus ini tidak diikuti kenaikan pada tren pemakaian tempat tidur rumah sakit, isolasi harian maupun tren kematian harian.
"Tren Bed Occupation Rate (BOR) isolasi harian tetap stagnan, sedangkan tren kematian mingguan masih menunjukkan penurunan sebagai tanda yang baik," ungkapnya.
Lebih lanjut, Wiku menjelaskan lima provinsi penyumbang kasus aktif terbanyak akhir-akhir ini.
Ada Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur hingga Banten.
"DKI Jakarta mengalami kenaikan 30 persen, Banten mengalami kenaikan 38 persen, Jawa Barat mengalami kenaikan 18 persen, DIY mengalami kenaikan 45 persen, dan Jawa Timur mengalami kenaikan 37 persen," jelasnya.
Adapun kelima provinsi itu berasal dari pulau Jawa.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Mereda, Pelaku Bisnis Bongkar Muat Optimistis Mencapai Target Tahun Ini
Disebutkan, dari kelima provinsi ini masih cenderung menunjukkan penurunan angka kematian.