Virus Covid-19 Sulit Untuk Hilang, Berikut Penjelasan Ahli
Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan jika Covid-19 cendrung menjadi penyakit yang sifatnya endemi.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan jika Covid-19 cendrung menjadi penyakit yang sifatnya endemi.
Atau, dalam artian virus SARS-CoV-2 akan selalu ada di berbagai wilayah di. Karena sulit mengeradikasi Covid-19. Karena hots nya bukan hanya di manusia.
Tapi juga di banyak di hewan. Dan ini membuat peluang virus menjadi yang benar-benar hilang akan sangat sulit.
"Selain juga ada fakta bahwa orang yang sudah divaksinasi atau terinfeksi sekali pun dia bisa menurun proteksi atau antibodinya setelah beberapa lama," ungkap Dicky pada Tribunnews, Jumat (10/6/2022).
Dalam setelah penyuntikan dua dosis kisaran 4-6 bulan, setelah itu akan menurun.
Tapi setelah tiga dosis, kemungkinan dengan booster yaitu dosis keempat bisa bertahan lebih lama.
"Tapi faktanya di Indonesia tiga dosis masih di bawah 25 persen. Harus dipahami jika ada potensi terinfeksi lagi dengan turunan varian Omicron yang bahkan lebih cepat menular," tutup Dicky.