Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Aktif Covid-19 di DKI Jakarta Tembus 2.000, Masyarakat Diimbau Patuh Jalankan Prokes

Jumlah kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta terus bertambah dari hari ke hari.kasus aktif kini sudah tembus 2.056.

Editor: Sanusi
zoom-in Kasus Aktif Covid-19 di DKI Jakarta Tembus 2.000, Masyarakat Diimbau Patuh Jalankan Prokes
Kemenkes
Ilustrasi : Jumlah kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta terus bertambah dari hari ke hari. dari unggahan Pemprov DKI di instagram (@dkijakarta), kasus aktif kini sudah tembus 2.056. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta terus bertambah dari hari ke hari.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari unggahan Pemprov DKI di instagram (@dkijakarta), kasus aktif kini sudah tembus 2.056.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.852 orang melakukan isolasi mandiri dan 204 pasien dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19.

Baca juga: Pakar Epidemiologi : Penyebaran Covid-19 Ibarat Fenomena Puncak Gunung Es

Adapun total kasus Covid-19 sejak awal pandemi di DKI Jakarta sudah menembus angka 1.253.197 kasus.

Untuk angka kesembuhan berada di angka 98,6 persen atau 1.235.838 pasien yang sudah dinyatakan sembuh.

Sedangkan, 15.303 pasien dinyatakan meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,2 persen.

Berita Rekomendasi

Walau ada peningkatan angka kasus Covid-19 persentase angka positif atau positivity rate dalam sepekan masih di angka 4,1 persen.

Baca juga: Bukan Endemi, Pakar Epidemiologi Sebut Target Situasi Covid-19 Adalah Terkendali Usai Pandemi

Angka ini masih berada di bawah ambang aman positivity rate yang sudah ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO).

Adapun ambang batas aman yang sudah ditetapkan WHO ialah tak lebih dari 5 persen.

Untuk mencegah semakin meroketnya kasus Covid-19, Pemprov DKI mengingatkan masyarakat untuk tetap patuh menjalankan protokol kesehatan.

"Menjaga protokol kesehatan 6M menjadi tanggung jawab kita semua, agar bisa menuntaskan pandemi ini," demikian isi imbauan tersebut dikutip TribunJakarta.com, Minggu (12/6/2022).

Masyarakat pun diajak untuk menjalankan pola hidup sehat demi menjaga imunitas tubuh.

"Dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, tidur cukup, menghindari stres, dan vaksin dulu bagi yang belum," ucapanya.

Sub-varian Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mendeteksi subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia.

Subvarian tersebut diketahui memiliki tingkat kesakitan rendah pada pasien yang terkonfirmasi positif.

Ada 4 kasus subvarian baru BA.4 dan BA.5 pertama yang dilaporkan di Indonesia pada 6 Juni 2022.

Total 4 kasus terdiri dari 1 orang positif BA.4 seorang WNI dengan kondisi klinis tidak bergejala serta vaksinasi sudah dua kali, seperti diberitakan Kemenkes.

Baca juga: Pakar Epidemiologi Ingatkan Soal Penularan Virus Corona Sub Varian BA.4 dan BA.5

Sisanya, 3 orang kasus positif BA.5, yang merupakan pelaku perjalanan luar negeri delegasi pertemuan the Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali pada 23-28 Mei 2022.

Kondisi klinis tiga orang itu antara lain, dua orang tidak bergejala dan satu orang gejala ringan dengan sakit tenggorokan dan badan pegal.

Rata-rata dari mereka sudah vaksin Booster bahkan sampai ada yang 4 kali divaksin Covid-19.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan, di tingkat global secara epidemiologi subvarian BA.4 sudah dilaporkan sebanyak 6.903 sekuens melalui GISAID.

Laporan tersebut berasal dari 58 negara.

Adapun 5 negara dengan laporan BA.4 terbanyak, antara lain Afrika Selatan, Amerika Serikat, Britania Raya, Denmark, dan Israel.

Sedangkan BA.5 sudah dilaporkan sebanyak 8.687 sekuens dari 63 negara.

Ada 5 negara dengan laporan sekuens terbanyak yaitu Amerika, Portugal, Jerman, Inggris, dan Afrika Selatan.

“Dari laporan itu disampaikan bahwa transmisi BA.4 maupun BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan subvarian omicron BA.1 dan BA.2."

"Kemudian tingkat keparahan dari BA.4 dan BA.5 disampaikan tidak ada indikasi menyebabkan kesakitan lebih parah dibandingkan varian omicron lainnya,” kata dr. Syahril pada konferensi pers secara virtual di gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat (10/6/2022).

Baca juga: Jangan Lengah, Subvarian Baru Omicron BA.4 dan BA.5 Telah Terdeteksi di Indonesia

Ada 3 negara yakni Afrika Selatan, Portugal, dan Chili, yang kenaikan kasus Covid-19 dikaitkan dengan meningkatnya kasus BA.4 dan BA.5.

Sementara di Indonesia kasus adanya BA.4 dan BA.5 dimulai pada awal Juni 2022.

Dikatakan dr. Syahril, yang perlu diwaspadai yaitu immune escape, artinya imunitas seseorang memiliki kemungkinan lolos dari perlindungan kekebalan yang disebabkan oleh infeksi varian omicron.

Apa saja gejala BA.4 dan BA.5?

Secara keseluruhan, gejala Covid-19 tetap cukup konsisten.

Subvarian omicron BA.4 dan BA.5 tampaknya tidak menjadi perbedaan besar dari gejala Omicron lainnya, kata Thomas Russo, M.D., profesor dan kepala penyakit menular di Universitas di Buffalo di New York.

Baca juga: Apa Itu Penyakit Celiac? Gangguan Autoimun Karena Konsumsi Gluten, Ketahui Gejalanya

Mereka juga tampaknya menyebabkan penyakit yang tidak lebih parah daripada versi sebelumnya dari Omicron, dikutip dari Prevention.

Gejala Covid-19 yang paling umum menurut CDC, meliputi:

- Demam atau kedinginan

- Batuk

- Sesak napas atau kesulitan bernapas

- Kelelahan

- Nyeri otot atau tubuh

- Sakit kepala

- Hilangnya rasa atau bau baru

- Sakit tenggorokan

- Hidung tersumbat atau pilek

- Mual atau muntah

- Diare

- Pilek

Tidak sepenuhnya jelas dari mana Subvarian omicron BA.4 dan BA.5 berasal.

Namun, subvarian ini telah terdeteksi pada tingkat rendah di beberapa negara di Afrika Selatan dan Eropa, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove, mengatakan pada bulan Mei bahwa varian tersebut telah terlihat di Botswana, Afrika Selatan, Jerman, dan Denmark, di antara negara-negara lain.

Pencegahan yang perlu dilakukan saat ini adalah tetap menerapkan protokol kesehatan dan menerima vaksin booster.

Sebagian Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Warga Jakarta Perlu Waspada, Kasus Aktif Covid-19 di DKI Tembus 2.000, Prokes Wajib Dijalankan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas