Ahli Ingatkan Daerah yang Cakupan Booster Covid-19 Masih Rendah untuk Waspada
Kemampuan Covid-19 sub varian BA.4 dan BA.5 untuk menimbulkan gelombang pandemi jelas ada.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemampuan Covid-19 sub varian BA.4 dan BA.5 untuk menimbulkan gelombang pandemi jelas ada.
Namun tidak sama dengan gelombang sebelumnya.
Hal ini diungkapkan oleh Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman.
Menurutnya, potensi yang ditimbulkan lebih moderat.
"Namun bila dilihat secara tren global, angka infeksinya bisa jauh lebih tinggi karena kemampuan menginfeksi jauh dibandingkan varian sebelumnya," ungkap Dicky kepada Tribunnews.com, Sabtu (25/6/2022).
Baca juga: Tambah Hampir 2.000 Kasus Satu Hari, Kementerian Kesehatan: Covid-19 Masih Terkendali
Namun mayoritas masyarakat saat ini sudah memiliki imunitas, hanya saja tidak bergejala.
Walau demikian diperlukan pengetatan 5M, dan intervensi dalam public health.
"Angka kesakitan memang bisa turun. Dengan proteksi tadi, bahkan dengan kematian. Tapi jika terjadi pada daerah dengan cakupan vaksinasi menurun, angka itu bisa meningkat," papar Dicky lagi.
Portugal menjadi salah satu contoh negara yang mengalami hal ini.
Maka perlu diwaspadai.
Terutama pada daerah dengan cakupan booster dosis ketiga yang rendah.
Terutama pada daerah yang cakupan vaksinasi dosis ketiga di bawah 50 persen.
Ditambah masyarakat yang memiliki populasi orang lanjut usia yang tinggi atau pasien komorbid.