Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menkes dan Jokowi Prediksi Puncak Kasus Covid-19 di RI, Terjadi Minggu Kedua atau Ketiga Juli 2022

Jokowi dan Menkes memprediksi puncak kasus Covid-19, diperkirakan akan terjadi pada minggu kedua atau ketiga Juli 2022.

Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Menkes dan Jokowi Prediksi Puncak Kasus Covid-19 di RI, Terjadi Minggu Kedua atau Ketiga Juli 2022
Sekretariat Presiden, Istimewa
Presiden Jokowi (kiri), Menkes Budi Gunadi Sadikin (kanan). Jokowi dan Menkes memprediksi puncak kasus Covid-19, diperkirakan akan terjadi pada minggu kedua atau ketiga Juli 2022. 

Menkes berujar, hal ini karena tingkat disiplin terhadap protokol kesehatan dan vaksinasi yang lebih baik.

Baca juga: Cakupan Booster Covid-19 Masih Rendah, Menkes Sebut Bukan Hanya Masalah Indonesia Saja

“Indonesia relatif jauh lebih baik dengan populasi yang sangat banyak menghadapi gelombang BA.4 dan BA.5, ini karena relatif para masyarakat Indonesia itu lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan juga dalam melaksanakan vaksinasi,” ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin.

Ia menambahkan, kenaikan kasus di Tanah Air relatif rendah, meskipun subvarian BA.4 dan BA.5 telah mendominasi mencapai lebih dari 80 persen dari varian yang diuji genome sequencing.

Berdasarkan pengamatan pada gelombang varian Delta dan Omicron, kata Budi, penurunan kasus akan terjadi saat dominasi varian mencapai hampir 100 persen.

“Sekarang kita juga melihat walaupun kasusnya naik tapi pelandaian mulai terjadi, baik di Jakarta maupun di Indonesia,” jelasnya.

Baca juga: Sub Varian Baru Covid BA.2.75 Terdeteksi di India, Masyarakat Diminta Waspada

Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (Istimewa)

Menurutnya, jumlah kasus yang jauh lebih rendah dari puncak gelombang sebelumnya dipicu oleh tingginya kadar antibodi masyarakat.

“Sero survei terakhir di bulan Maret menunjukkan antibodi kita masih tinggi."

Berita Rekomendasi

"Jadi kalau Desember kita Sero survei antibodinya sekitar 400-an, 500-an itu sudah dimiliki oleh 88 persen populasi."

"Di bulan Maret kemarin kita Sero survei 99 persen populasi sudah memiliki antibodi di level 3.000–4.000-an, jadi jauh lebih tinggi,” beber Menkes.

(Tribunnews.com/Nuryanti/Galuh Widya Wardani) (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)

Berita lain terkait Virus Corona

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas