Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasien Covid-19 Berpotensi Alami Long Covid-19, Pakar Epidemiolog Ungkap Pentingnya Pencegahan

Seperlima pasien Covid-19 berpotensi mengalami Long Covid-19. Itu bisa jadi masalah serius untuk negara ini.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Pasien Covid-19 Berpotensi Alami Long Covid-19, Pakar Epidemiolog Ungkap Pentingnya Pencegahan
Financial Express
Ilustrasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seperlima pasien Covid-19 berpotensi mengalami Long Covid-19.

Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan potensi tersebut bisa menjadi masalah serius untuk negara ini.

"Oleh karena itu, upaya atau prinsip mencegah dari pada mengobati itu menjadi harus dipriroitaskan semua pemerintah atau kepala daerah," ungkap Dicky pada Tribunnews, Rabu (6/7/2022).

Sebab, menurut dia, long Covid-19 akan menjadi beban kesehatan atau pembangunan kesehatan diperiode berikutnya.

Baca juga: Ahli Sebut PPKM Masih Penting Sebagai Strategi Pengendalian Covid-19 

Dicky menyebutkan situasi ini menjadi tanggungjawab moral dan konstitusi kepala daerah.

Untuk, mengutamakan kesehatan masyarakat perlu dilakukan deteksi dini, protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19. Ditambah pula pemberlakuan aturan PPKM.

Berita Rekomendasi

Ia pun mendorong agar pemerintah membangun strategi komunikasi risiko yang tepat dan konsisten seiring dengan testing yang masih pasif.

"Kemudian juga upaya meminimalisir potensi penularan dilakukan dengan strategi yang jelas, efektif dan implementatif. Seperti memakai masker di dalam ruangan dan luar ruangan," kata Dicky lagi.

Kedua, untuk memperluas cakupan vaksinasi booster, maka bisa menjadikan konsep insentif bagi yang telah melakukan suntik tiga dosis. Hal ini tentu bisa melindungi diri sendiri dan orang lain dari penularan.

Ketiga dengan mengatur kapasitas di area publik, tidak perlu full sampai 100 persen. Mungkin bisa disesuaikan dengan situasi.

Mereka yang sakit, atau pernah melakukan kontak erat mungkin bisa work from home dulu.

"Upaya implementatif ini terhitung efektif dan tidak menganggu secara signfikan dari sisi pemulihan. Tapi itu akan mengurangi penularan. Ini harus diberlakukan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas