Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satgas Covid-19: Masih Ada Potensi Kenaikan Kasus Sub Varian Omicron BA.4 dan BA.5

Satgas Covid-19 memprediksi kenaikan kasus sub varian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia, imbau masyarakat jalankan pola hidup bersih dan sehat.

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Satgas Covid-19: Masih Ada Potensi Kenaikan Kasus Sub Varian Omicron BA.4 dan BA.5
Tangkap layar akun YouTube Sekretariat Presiden
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito saat konferensi pers terkait perkembangan kasus Covid-19, Rabu (13/7/2022). Pemerintah memprediksi adanya potensi kenaikan kasus Covid-19 sub varian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, memprediksi adanya potensi kenaikan kasus Covid-19 sub varian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia.

Pemerintah pun mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.

Apalagi sub varian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia mendominasi sekitar 81 persen dari jumlah varian Covid-19 secara nasional.

"Berkaca dari pengalaman negara lain, umumnya puncak kasus terjadi sekitar 16-33 hari, sedangkan puncak rawat inap terjadi sekitar 29-49 hari kemudian sejak varian ditemukan.

"Jika ditelaah kedua sub varian ini muncul di tanggal 6 Juni 2022 atau sekitar 36 hari lalu, sehingga masih ada potensi kenaikan kasus ke depannya," kata Wiku, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden Kamis (14/7/2022).

Meski demikian, Wiku menyebut, kenaikan kasus ini bisa dicegah jika menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat.

Baca juga: Update Covid-19 Global 14 Juli 2022: Total Infeksi Covid-19 563,7 Juta Kasus, Total Pulih 536 Juta

Seperti diketahui, pada momen perayaan Hari Raya Idul Adha, Minggu (10/7/2022), Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan soal pemakaian masker.

BERITA TERKAIT

Hal tersebut, kata Wiku, semata-mata untuk mencegah penularan Covid-19.

Selain itu, mencuci tangan, menjaga jarak, dan mengikuti vaksinasi booster juga dinilai penting.

"Pada prinsipnya, vaksin memiliki tiga manfaat besar, yaitu mencegah infeksi, mencegah perburukan gejala jika terinfeksi, dan mengurangi jumlah virus yang ada di dalam tubuh agar tidak mudah menularkan."

"Potensi ini dapat kita cegah jika kita menjalankan perilaku hidup bersih yang sehat. Saya tekankan kepada masyarakat untuk melakukan vaksin booster karena dapat melindungi kita semua agar tetap sehat," ucap Wiku.

Lebih lanjut, Wiku menjelaskan, perkembangan kasus Corona akhir-akhir ini yang perlu diwaspadai.

Per 12 Juli 2022, terjadi kenaikan kasus positif harian hingga menembus angka 3 ribu kasus dalam 1 hari atau tepatnya 3.361 kasus.

"Kenaikan ini mencatatkan angka tertinggi dari sebelumnya yang bertahan di kisaran 2 ribu kasus per hari," ungkap Wiku.

"Adanya kenaikan kasus positif dan kasus aktif ini perlu kita waspadai segera. Karena, artinya tingkat penularan di tengah masyarakat mulai meningkat. Dan di tengah masyarakat kembali beraktivitas, setiap individu harus ikut bertanggung jawab mencegah penularan," imbuh Wiku dalam konferensi pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Jakarta, Rabu (13/7/2022).

Wiku pun meminta agar masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan, seperti, disiplin masker dan rajin mencuci tangan.

Ilustrasi Virus Corona (COVID-19).
Ilustrasi Virus Corona (COVID-19). (Kemenkes)

Kasus Harian Covid-19 Naik, Pakar Soroti Testing di Indonesia Rendah

Diberitakan Tribunnews.com, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama, mengatakan masyarakat perlu memperketat protokol kesehatan.

Seperti memakai masker, vaksinasi harus ditingkatkan, baik dosis lengkap dan booster.

"Hanya dengan memperketat protokol kesehatan dan mendapatkan vaksin sampai booster maka kita dapat melindungi diri secara optimal, maka segera lakukanlah," katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/6/2022).

Hal itu dilakukan, untuk mencegah penyebaran kasus Covid-19.

Sebab, jumlah kasus harian Covid-19 di Indonesia per 12 Juli 2022 mencapai 3.361, tertinggi sejak April 2022.

Kasus harian Covid-19 di Indonesia ini, jumlahnya meningkat hampir dua kali lipat dari hari sebelumnya.

Sementara itu, jumlah pemeriksaan hanya naik 1,37 kali lipat.

Jadi, artinya situasi lebih serius dan jelas harus diwaspadai.

Situasi Covid-19 di Indonesia per 14 Juli 2022.
Situasi Covid-19 di Indonesia per 14 Juli 2022. (Tangkap layar dari YouTube Sekretariat Presiden)

Menurut Tjandra Yoga, sekarang jumlah spesimen per hari masih hanya di bawah 100 ribu di mana hasilnya mencapai 3 ribuan kasus.

Tercatat, pada 11 Juli 2022 ada 71.095 spesimen yang diperiksa dan jumlah kasus positif adalah 1.681 orang.

Satu hari setelahnya atau tepatnya kemarin ada 97.935 spesimen dan 3.361 orang dikonfirmasi positif Covid-19.

Baca juga: Penjelasan Pakar Soal Efektivitas Nose Sanitizer Mencegah Covid-19

Sehingga, untuk dapat mendeteksi 20 ribu maka perlu diperiksa jauh lebih banyak spesimen.

Dikatakan, tidak cukup di bawah 100 ribu, seperti beberapa bulan terakhir ini dilakukan.

"Kalau mengikuti prediksi 20 ribu kasus baru per hari tentu hanya akan di dapat dengan pemeriksaan yang lebih banyak lagi. Peningkatan testing harus diikuti juga dengan tracing yang masif."

"Hanya dengan cara itu kita dapat mengetahui situasi lapangan yang sebenarnya dan kemudian mengambil langkah pengendalian yang tepat," ucap Tjandra Yoga.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Rina Ayu, Kompas.com/Fika Nurul Ulya)

Simak berita lainnya terkait Virus Corona

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas