Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jubir Pemerintah Sebut Gejala Sub Varian BA.4 dan BA.5 Cukup Ringan

Juru Bicara Pemerintah Reisa Broto Asmoro mengatakan Sub varian baru Omicron yaitu BA.4 dan BA.5 menyebabkan kenaikan kasus Covid di beberapa negara.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Jubir Pemerintah Sebut Gejala Sub Varian BA.4 dan BA.5 Cukup Ringan
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Ilustrasi Covid-19 Varian Omicron. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sub varian baru Omicron yaitu BA.4 dan BA.5 menyebabkan kenaikan kasus Covid-19 di beberapa negara di dunia. Dan sejauh ini menyebabkan gejala cukup ringan.

Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara Pemerintah Reisa Broto Asmoro. Situasi ini ditandai dengan Kebutuhan perawatan di rumah sakit yang jauh lebih rendah dibandingkan varian sebelumnya.

"Keterisian tempat tidur rumah sakit Covid-19 atau BOR, sampai 13 Juli 2022, adalah sebesar 3,22 persen. Meski masih terbilang cukup rendah, tetapi kenaikan sudah terjadi sejak bulan lalu," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Jumat (15/7/2022).

Per 23 Juni 2022 lalu, BOR rumah sakit mengalami keterisian tercatat 2,03 persen.

Maka dapat disimpulkan per 13 Juli 2022, angka keterpakaian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19, secara kosnisten mengalami kenaikan 0,31 persen.

Reisa pun meminta masyarakat untuk waspada. Terutama kenaikan kasus di Indonesia biasanya terjadi 2-4 minggu pasca diidentifikasi munculnya varian baru.

Baca juga: Australia Hadapi Tekanan Untuk Bayar Kompensasi Bagi Pekerja yang Terinfeksi Covid-19

Berita Rekomendasi

Gelombang sebelumya, terjadi setelah 20-30 hari pasca hari Raya. Sedangkan pada puncak terjadi saat hari 43-65 hari setelah hari raya.

"Bahkan prediksi telah dilakukan Kemenkes bulan lalu. Dimana puncak kenaikan kasus diperkirakan terjadi pada minggu ketiga atau keempat bulan Juli, jumlah kasus 20.000 kasus baru perharinya," kata Reisa lagi.

Oleh karena ia mengingatkan untuk tidak boleh lengah terlebih dahulu. Tetap harus waspada karena Indonesia masih dalam rentang waktu tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas