Ahli Ingatkan Jika Lewat Puncak Kasus Covid-19, Pandemi Belum Berakhir
Pakar epidemiologi Dicky Budiman mengatakan puncak kasus Covid-19 bukan menjadi tanda akhir pandemi karena masih berpotensi gelombang berikutnya
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terlewatinya puncak kasus Covid-19 bukan menjadi tanda akhir suatu pandemi. Karena, masih ada potensi gelombang berikut.
Begitu juga dengan sub varian lain dari Covid-19 yang masih terus ada.
Hal ini disampaikan oleh Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman.
Walau pun memang ada kemungkinan endemi, Dicky menegaskan untuk jangan dijadikan sebagai tujuan akhir.
"Sekali lagi endemi itu tidak baik. Berbahaya dan tidak boleh jadi tujuan," ungkapnya pada Tribunnews, Selasa (19/7/2022).
Ia pun mengingatkan saat ini Indonesia berada dalam masa gelombang keempat.
Dan setiap gelombang bisa menimbulkan angka kematian dan kesakitan.
Baca juga: Ahli Epidemiologi Sarankan Pemerintah Kejar Vaksinasi Dosis Ketiga untuk Hadapi Varian Covid-19
Ditambah dengan adanya kemungkinan Long Covid-19. Sehingga strategi yang harus dipilih tentu harus berupa pencegahan, bukan pengobatan.
"Pengobatan harus di belakang. Mencegah harus prinsip utama dari pada terinfeksi. Karena beban Long Covid-19 menjadi masalah besar ke depan," tegas Dicky.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.