Kadar Antibodi Masyarakat Indonesia Terhadap Virus Covid-19 Meningkat 4 Kali Lipat
hasil survei serologi antibodi penduduk Indonesia terhadap virus SARS-CoV-2. Hasilnya, kadar antibodi penduduk Indonesia meningkat 4 kali lipat
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
Lalu penduduk yang sudah divaksin dosis pertama berkurang jadi 11,6% karena mereka sudah divaksin dosis kedua. Selanjutnya penduduk yang sudah divaksin dosis kedua meningkat jadi 47,7%, dan penduduk yang sudah booster pun meningkat jadi 22,6%.
Selain vaksinasi, sampai saat ini masih banyak penduduk yang terinfeksi COVID-19. Hal itu dapat meningkatkan antibodi orang yang terinfeksi. Namun kontribusi terbesar adalah dengan vaksinasi.
Peneliti lainnya Pandu Riono menjelaskan besaran perbedaan kadar antibodi berdasarkan kelompok umur.
Rerata beda titer antibodi menurut kelompok umur tertinggi pada kelompok usia 60 tahun ke atas yakni 3.504,6 unit per mililiter.
Sedangkan usia 30 tahun sampai 59 tahun sebesar 2.427,3 unit per mililiter, dan usia 19 tahun sampai 29 tahun sebesar 2.337,9 unit per mililiter.
''Peningkatan mulai tinggi terjadi pada usia di atas 18 tahun karena kelompok usia tersebut sudah ada program vaksinasi booster sejak Januari 2022,'' ungkap Pandu.
Pandu pun mengatakan, dengan melengkapi vaksinasi hingga booster akan meningkatkan kadar antibodi.
Dampaknya angka keparahan pasien di rumah sakit dan angka kematian tidak meningkat tajam, melainkan landai atau malah menurun.
''Artinya kita perlu melengkapi vaksinasi sampai booster dan harus menjadi prioritas bersama antara pemerintah dan masyarakat,'' katanya menambahkan.
Baca juga: Kadar Antibodi Masyarakat Terhadap Covid-19 Naik 4 Kali Lipat, Vaksinasi Booster Jadi Pemicu
Pandu menambahkan meskipun penduduk sudah memiliki antibodi tinggi bukan berarti tidak bisa terinfeksi Covid-19.
Mereka tetap bisa terinfeksi tapi mengurangi risiko terjadinya masalah kesehatan yang berat atau risiko kematian.