Lantaran cukup ketat melekat pada wajah, terutama bagi anak-anak.

"Secara prinsip, kalau aman banget ya seperti (masker) yang saya gunakan ini yang 95 (N95), tapi pasti nggak nyaman," jelas Dr Yogi, dalam virtual media briefing bertajuk 'Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka IDAI dan KPAI', Jumat (19/8/2022).

Hal tersebut, tentu berbeda dengan dirinya yang merupakan seorang dokter dan harus bertemu dengan banyak pasien, karena memakai masker medis N95 adalah hal yang wajib.

Menurutnya, jika mementingkan faktor kenyamanan, maka masker yang dipilih tentunya memiliki desain yang longgar.

Namun, Yogi menekankan, masker yang longgar dapat dipastikan tidak aman untuk digunakan karena dapat membuat virus mudah masuk.

"Kalau masker nyaman banget, kendor, tidak ketat, bahkan sesekali bisa turun, maka itu pasti tidak aman," jelasnya.

Oleh karena itu, Yogi merekomendasikan masker medis yang mampu menutup area hidung hingga dagu.

"Nah kita berusaha memilih dan samai sekarang yang kami rekomendasikan adalah masker medis yang menutup hidung dan mulut, tentunya sampai menutup dagu," ucap Yogi.

Catatan Redaksi:

Mari bersama-sama lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Gilang Putranto/Fitri Wulandari)

Simak berita lainnya terkait Virus Corona