Cakupan Vaksin Covid-19 untuk Lansia Masih Rendah
Menurut Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) dr Erlina Burhan, situasi ini perlu menjadi perhatian serius.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Angka cakupan vaksin Covid-19 untuk kelompok lanjut usia masih rendah.
Menurut Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) dr Erlina Burhan, situasi ini perlu menjadi perhatian serius. Mengingat kelompok lansia berisiko alami gejala berat saat terinfeksi.
Dilansir dari Dashboard Vaksinasi Covid-19, jumlah lansia yang telah menerima suntikan dosis ketiga berjumlah 6,61 juta orang dari target sasaran 21,55 juta jiwa.
Baca juga: BREAKING NEWS Update Covid-19 Indonesia Senin 19 September 2022: Tambah 1.620 Kasus, 23 Meninggal
Sedangkan untuk dosis pertama berjumlah 18,36 juta jiwa atau setara 85,19 persen serta dosis kedua berjumlah 14,84 juta jiwa atau setara 68,88 persen dari target sasaran.
"Jadi memang kenapa lansia menjadi high line dan perhatian. Rata-rata akibat usia yang tinggi, membuat sistim imunitas turun. Ditambah lagi dengan punya komorbid. Usia dan komorbid adalah salah satu faktor risiko untuk kematian," ungkapnya pada talkshow virtual, Senin (19/9/2022).
Di sisi lain, dr Erlina menjelaskan jika dilihat dari kondisi di rumah sakit, pasien yang paling banyak ditemui adalah lansia dan mereka yang memiliki komorbid.
"Jadi lebih banyak dirawat," kata dr Erlina lagi.
Selain itu, orang lansia yang memiliki penyakit, rentan mengalami gejala yang berat saat terinfeksi Covid-19. Karenanya, menurut dr Erlina, salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah mengoptimalkan vaksinasi Covid-19.
Baca juga: Kelompok Rentan Perlu Didatangi Agar Dapatkan Vaksin Covid-19
"Selain itu, jangan lupa untuk melaksanakan protokol kesehatan. Di antaranya seperti memakai masker," pungkasnya.