Pakar Epidemiologi: Ada Tiga Kondisi Pandemi Covid-19 Bakal Berakhir
Dirinya menyatakan jika pandemi covid-19 di AS sudah berakhir. Lantas, apakah pernyataan tersebut berlaku bagi negara lain?
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhatian dunia saat ini tertuju pada pernyataan dari presiden Amerika Serikat yaitu Joe Biden.
Dirinya menyatakan jika pandemi Covid-19 di AS sudah berakhir. Lantas, apakah pernyataan tersebut berlaku bagi negara lain?
Menurut Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman suatu pandemi bisa berakhir dengan tiga kondisi. Indikasi ini berdasarkan sejarah pandemi yang pernah dialami oleh manusia terdahulu.
Di antaranya adalah terbentuk imunitas yang stabil dalam jangka panjang. Kedua adanya vaksin dan obat yang efektif dalam mencegah keparahan maupun kematian.
Lalu yang ketiga adalah karena karakter virus sendiri yang memang akhirnya cenderung menurun dalam berproduksi sekaligus menginfeksi manusia.
Lebih lanjut, Dicky menyebutkan jika masih jauh pandemi Covid-19 dinyatakan sudah berakhir. Namun, dampaknya pada gangguan kesehatan saat ini memang telah menurun.
"Dan dalam kondisi saat ini, kita sudah melihat akhir itu, tapi ya belum. Karena kriterianya setidaknya, sepertiga negara di dunia ini dalam kategori terkendali. Dan itu belum. Sudah ada beberapa tapi belum," tegas Dicky.
Belum lagi kecukupan modalnya imunitas untuk vaksinasi Covid-19 khusus dosis tiga yang belum tercapai pada sebagian negara.
Baca juga: Joe Biden Sebut Pandemi Covid-19 di Amerika Serikat Berakhir, Begini Tanggapan Ahli Epidemiologi
"Ini upaya effort yang harus kita kejar. Jangan sampai jadi euforia. Kalau ingin pandemi berakhir, respon diperkuat bukan statmentnya. Kita harus perkuat konsistensi respon ini," pungkasnya.