Bisakah Pemulihan Long Covid-19 dengan Obat Warung? Begini Penjelasan Dokter
Pada mereka yang mengalami long Covid-19, butuh penanganan medis agar situasi tubuh dapat pulih lagi. Lantas, bisakah diobati pakai obat warung?
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa waktu lalu Juru bicara Kementerian Kesehatan RI dr Mohammad Syahril, sekitar 33 persen pasien COVID-19 di Indonesia mengalami long Covid-19.
Pada mereka yang mengalami long Covid-19, butuh penanganan medis agar situasi tubuh dapat pulih seperti sedia kala.
Lantas bisakah pemulihan Long Covid-19 dengan obat yang dibeli bebas di warung?
Baca juga: 33 Persen Pasien Alami Long Covid-19, Begini Tanggapan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
Terkait hal ini, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Agus Dwi Susanto, SpP(K)s, memberikan pejelasan.
Menurunya, saat masih ada gejala yang menetap pasca terinfeksi Covid-19, ia menganjurkan untuk tidak mengobati dengan obat-obatan warung.
"Untuk saat ini, kami merekomendasikan bila ada gejala menetap, tidak diobati dengan obat-obatan warung," ungkapnya saat ditemui Tribunnews di bilangan Jakarta, Senin (26/9/2022).
Hal ini dikarenakan, dokter spesialis paru-paru telah membuat tiga kelompok di dalam bidang paru terkait situasi ini.
Baca juga: Pasien Covid-19 Berpotensi Alami Long Covid-19, Pakar Epidemiolog Ungkap Pentingnya Pencegahan
Pertama, kelompok yang terdapat keluhan pernafasan. Untuk mencari tahu bisa dengan dilakukan foto radiologis. Melihat dari gejalanya, lari masih terhitung normal.
Kedua kelompok yang tidak ada keluhan. Tapi saat dilakukan foto radiologis, ditemukan kelainan.
Ketiga, kelompok yang ada keluhan dan saat dilakukan rontgen didapati kelainan.
"Masing-masing dari kelompok ini ada obatnya yang berbeda Oleh karena itu dokter paru-paru yang sudah memiliki pedoman tahu tahu kapan obat diberikan. Lalu memberikan obat sesuai kelompoknya," papar dr Agus lagi.
Ia pun menghimbau pada masyarakat untuk tidak membeli obat secara sembarangan ke warung.
Lebih lanjut, dalam penanganan mereka yang alami long Covid-19 ini juga harus ada pemantauan, yaitu selama satu bulan.
"Kalau dia respon dilanjutkan sampai sembuh bisa hilang. Kalau tidak sembuh atau dia tidak respon, akan dievaluasi dengan pengobatan atau pemeriksaan tambahan lain," pungkasnya.