Capaian Vaksinasi Kedua untuk Anak Perlu Dikejar untuk Memutus Transmisi Covid-19
Bisa menjadi penular virus SARS-CoV-2 kepada orang di sekitarnya terutama kelompok rentan sehingga anakpun harus mendapatkan vaksinasi COVID-19.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Anita K Wardhani
“Cakupan imunisasi remaja sudah 95.98% atau 25 jutaan orang untuk dosis pertama dan 82.72% dosis kedua atau sekitar 22 juta orang,” ungkapnya.
Anak-anak memperoleh vaksin Sinovac, sementara untuk remaja menggunakan Sinovac dan Pfizer.
“Pada bulan imunisasi, pemberian imunisasi rutin dan imunisasi COVID-19 diberi jarak dua minggu dan dilakukan skrining dasar sesuai SOP,” terangnya.
Anggota Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Cissy Kartasasmita menjelaskan vaksinasi anak sangat penting karena tidak hanya melindungi anak, melainkan juga lingkungannya, teman, guru, dan keluarga.
“Termasuk orang tua, nenek, kakek dan balita yang belum bisa diimunisasi. Selain itu, vaksinasi anak akan melindungi kerabat yang belum dapat divaksinasi karena memiliki komorbid,” katanya.
Ia menjelaskan program pemberian vaksin pada anak berlaku untuk usia 6-11 tahun.
“Vaksin yang akan digunakan aman dan berkhasiat. Vaksin aman karena telah mendapat Emergency Use Authorization (EUA), ijin emergensi BPOM dan mendapat rekomendasi ITAGI,” tegasnya.
Vaksin sudah diuji melalui uji klinik pada tiap kelompok usia, baik 18-60 tahun, di atas 60 tahun dan juga kelompok 12-17 tahun.
Pada anak usia 3-17 tahun telah selesai uji klinik di Tiongkok dan negara lain. "Hasilnya aman dan efektif,” pungkasnya.