Meski Belum Muncul, Varian Baru Covid-19 Sudah Diberi Nama: Pi
Jika varian baru Covid-29 muncul, para ahli sudah mempunyai nama untuk varian tersebut, yakni Pi. Simak selengkapnya.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Sejak virus Covid-19 pertama kali terdeteksi, virus tersebut terus bermutasi menjadi varian baru.
Varian yang mengambil alih berbagai belahan dunia pada tahun 2021 yakni Alpha, Beta, Gamma, Delta.
Mengutip Independent, Omicron adalah varian utama terakhir, yang diidentifikasi pada November tahun lalu.
Kini, kasus Covid-19 mulai turun setelah gelombang musim gugur ringan.
Para ahli sekarang sedang menyelidiki apakah varian baru yang besar dapat muncul selama musim dingin dan membawa gelombang infeksi baru.
Jika varian baru muncul, para ahli sudah mempunyai nama untuk varian tersebut, yakni Pi.
Baca juga: Kasus Covid-19 di China Kembali Melonjak, Tercatat 16.203 Kasus Infeksi per 13 November
Pi adalah huruf berikutnya setelah Omicron dalam abjad Yunani.
Terkait munculnya varian baru Covid-19, para ahli belum yakin akan hal ini.
Mengutip Telegraph, Profesor Alexi Sigal dari AHRI mengatakan, varian baru akan menginfeksi orang, bahkan jika mereka telah divaksinasi.
Para ahli tidak yakin, apakah varian Pi lebih berbahaya daripada varian sebelumnya.
Perkembangan Covid-19 di China Terjadi Lonjakan Kasus
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, dalam beberapa hari terakhir jumlah pasien positif di China dilaporkan meningkat jadi 14.288 kasus.
Lonjakan tersebut terjadi bersamaan dengan adanya rencana pelonggaran Covid-19 di sejumlah wilayah.
Pada Jumat (11/11/2022), kasus harian berada di level 11.323 dengan wilayah ibu kota Beijing melaporkan rekor sebanyak 235 kasus harian baru, naik dari 116 hari sebelumnya.
Data yang dirilis Komisi Kesehatan Nasional pada Sabtu (12/11/2022) mengungkap wabah Covid-19 naik drastis, dengan 1.675 terdeteksi sebagai kasus bergejala sedangkan 13.086 tercatat sebagai kasus tanpa gejala.
Setelah kasus Covid terus meningkat, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Wang Liping menyatakan bahwa negarnya akan kembali mengoptimalkan tindakan karantina dengan lockdown, serta mempercepat serangkain tes Covid-19 di berbagai wilayah.
(Tribunnews.com, Widya, Namira Yunia Lestanti)