Pengendalian dan Pencegahan Pandemi Covid-19 Masih Penting
Untuk mendapatkan booster dosis kedua, lansia harus terlebih dulu mengikuti vaksin primer dosis pertama dan kedua serta booster pertama
Editor: Eko Sutriyanto
Pada bulan Oktober 2022, Presiden Jokowi menyatakan bahwa ada kemungkinan bahwa dalam waktu dekat bisa saja wabah Covid-19 dinyatakan berakhir oleh pemerintah Indonesia namun hal ini belum sepenuhnya benar.
Menyikapi hal ini para ahli sudah mengingatkan agar pemerintah Indonesia tetap waspada.
Mantan Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama telah menghimbau pemerintah untuk tetap memberlakukan PPKM dan waspada jika status wabah Covid -19 dicabut dari pandemi menjadi endemi.
“Virus masih akan selalu ada di komunitas walaupun tidak menimbulkan dampak yang berarti. Banyak hal dan karakteristik Covid-19 yang belum diketahui dan hanya akan terjawab seiring dengan perkembangan teknologi di masa depan," kata Yoga.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan RI kembali menghimbau pelaksanaan vaksin booster bagi warga yang telah mendapatkan Vaksin Covid-19 dosis primer lengkap.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril mengatakan, data statistik menunjukkan lansia merupakan kelompok rentan dengan tingkat keparahan bahkan kematian akibat Covid-19 sangat tinggi.
Baca juga: Lula Kamal: Pendemi Covid-19 Bikin Orang Sadar Pentingnya Kesehatan, Omongan Dokter Didengarkan
“Percepatan vaksinasi baik primer maupun booster perlu dilakukan mengingat pasien COVID-19 yang meninggal sebagian besar adalah masyarakat yang belum divaksinasi, lansia, dan orang dengan penyakit penyerta,” ungkapnya.
Untuk mendapatkan booster dosis kedua, lansia harus terlebih dulu mengikuti vaksin primer dosis pertama dan kedua serta booster pertama.
Jarak vaksin booster pertama dan kedua setidaknya enam bulan.
Syahril mengimbau masyarakat agar segera mengikuti vaksin lengkap sebab, di beberapa daerah cakupan vaksinasi primer dan booster masih di bawah 70 persen dari total populasi yang ditarget mendapatkan vaksin.
Di sisi lain, Covid-19 terbukti masih ada.
Saat ini, masyarakat banyak terinfeksi varian XBB yang menyebabkan kasus harian Covid-19 di Indonesia melonjak naik beberapa waktu terakhir.
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengatakan ada beberapa kelompok yang rentan terinfeksi varian XBB, salah satunya belum terima vaksin dosis lengkap.
Bahkan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan orang yang belum pernah vaksin Covid-19 sama sekali, memiliki risiko meninggal di gelombang penyebaran Covid-19 kali ini.
Kewaspadaan semakin perlu ditingkatkan saat menghadapi libur akhir tahun.
Berkaca pada kejadian sebelumnya, kasus Covid-19 cenderung naik paska libur panjang.