Breaking News Update Covid-19 per 9 Desember 2022: Kasus Baru Turun, Ada 2.501 Kasus
Kasus harian Covid-19 di Indonesia bertambah 2.501 kasus dan 36 orang meninggal pada Jumat (9/12/2022) hari ini.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Kasus harian Covid-19 di Indonesia bertambah 2.501 kasus pada Jumat (9/12/2022) hari ini.
Penambahan kasus kali ini kembali mengalami penurunan, dibandingkan pada Kamis (8/12/2022), di angka 2.997 kasus.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, Jumat (9/12/2022), kasus baru Covid-19 mengalami penurunan dalam empat hari terakhir.
Sehingga, total kasus terkonfirmasi virus Corona berjumlah 6.695.010 kasus.
Kemudian, untuk kasus sembuh dari Covid-19 di Indonesia bertambah 4.711 orang.
Total pasien sembuh dari Covid-19 pun mencapai 6.491.519 orang.
Baca juga: Update Covid-19 Global 9 Desember 2022: Total Kematian 6.654.526 Jiwa
Sementara itu, untuk kasus meninggal akibat Covid-19 bertambah 36 orang.
Total kasus pasien yang meninggal akibat virus Corona berjumlah 160.175 jiwa.
Selanjutnya, untuk kasus aktif di Indonesia saat ini sebanyak 43.316 kasus.
Kemenkes: 70 Persen Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit Belum Divaksin
Diberitakan Tribunnews.com, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Muhammad Syahril, mengungkapkan sebanyak 70 persen pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit saat ini belum divaksin Covid-19.
"Pasien yang dirawat di rumah sakit, 70 persen belum divaksin."
"Bahkan belum dibooster hampir 70 persen," ungkapnya pada siaran kanal YouTube RRI Net Official, Selasa (6/12/2022).
Hal tersebut, menunjukkan mereka yang tidak divaksin Covid-19 memiliki risiko lebih besar untuk dirawat di RS.
"Artinya bagi mereka yang banyak tidak divaksin, risiko masuk rumah sakit lebih tinggi," tegas Syahril.
Lebih lanjut, Syahril menjelaskan, dari kasus meninggal yang dirawat di rumah sakit, sekitar 70 persen karena memang belum divaksin dan booster.
"Dan data dari penelitian kita ada 60 persen dirawat itu usia lanjut. Jadi sudah usia lanjut, tidak divaksin dan booster, maka risiko lebih tinggi dibandingkan mereka yang divaksin atau di booster," jelas Syahril.
Baca juga: Tak Diizinkan Beli Tiket Karena Belum Penuhi Syarat Vaksin Covid, Calon Penumpang KA Mengamuk
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah, Reisa Broto Asmoro, mengingatkan pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Setiap orang pun masih berisiko untuk terinfeksi Covid-19.
Untuk itu, vaksin dan booster Covid-19 harus dilakukan dalam bentuk upaya mencegah infeksi dan penularan.
Mari bersama-sama lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Gilang/Aisyah Nursyamsi)
Simak berita lainnya terkait Virus Corona