Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

CDC AS Pertimbangkan Uji Sampel Air Limbah Pesawat untuk Lacak Varian Baru Covid-19

Pembatasan perjalanan, seperti pengujian Covid-19, sejauh ini gagal untuk mengurangi penyebaran virus corona secara signifikan

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in CDC AS Pertimbangkan Uji Sampel Air Limbah Pesawat untuk Lacak Varian Baru Covid-19
AFP/STR
Orang-orang mengantre untuk dites virus corona Covid-19 di luar rumah sakit di Hangzhou, di provinsi Zhejiang timur China pada 16 Desember 2022. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) sedang mempertimbangkan pengambilan sampel air limbah dari pesawat internasional untuk melacak varian baru virus corona yang muncul menyusul lonjakan kasus Covid-19 di China. (Photo by AFP) / China OUT 

Pada Juli, peneliti Prancis melaporkan bahwa tes air limbah pesawat menunjukkan perlunya tes Covid-19 menunjukkan hasil yang negatif sebelum penerbangan internasional tidak melindungi negara dari penyebaran varian baru.

Mereka menemukan varian Omicron dalam air limbah dari dua pesawat komersial yang terbang dari Ethiopia ke Prancis pada Desember 2021, meskipun penumpang diharuskan menjalani tes Covid-19 sebelum naik pesawat.

Sedangkan peneliti di California melaporkan pada Juli bahwa pengambilan sampel air limbah di San Diego mendeteksi keberadaan varian Alpha, Delta, Epsilon, dan Omicron hingga 14 hari sebelum virus tersebut mulai muncul di tes swab hidung.

Osterholm dan yang lainnya mengatakan pengujian wajib sebelum melakukan perjalanan ke Amerika Serikat tidak mungkin membuat varian baru keluar dari negara tersebut.

"Penutupan perbatasan atau pengujian perbatasan benar-benar membuat perbedaan yang sangat kecil. Mungkin memperlambatnya beberapa hari," katanya, karena virus kemungkinan besar akan menyebar ke seluruh dunia dan dapat menginfeksi orang di Eropa atau di tempat lain.

Baca juga: Ini Sederet Negara yang Terapkan Pembatasan Covid-19 untuk Pelancong China

Seorang ahli epidemiologi penyakit menular di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, David Dowdy, mengatakan peningkatan pengawasan genom itu penting dan pengambilan sampel air limbah dapat membantu, namun pengujian seperti itu membutuhkan waktu.

"Saya pikir kita harus berhati-hati dalam seberapa banyak kita berharap data tersebut akan dapat benar-benar menginformasikan kemampuan kita untuk merespons," katanya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas