China Tangguhkan Akun Medsos yang Kritik Kebijakan COVID-19
China menangguhkan lebih dari 1.000 akun media sosial yang mengkritik kebijakan pemerintah negara itu terkait wabah COVID-19.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
Namun dengan berakhirnya pengujian massal COVID-19, data mengenai jumlah kematian, infeksi, dan kasus parah, serta potensi munculnya varian baru telah mendorong pemerintah di negara-negara lain menerapkan persyaratan pengujian virus corona bagi pelancong dari China.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan keprihatinan mengenai kurangnya transparansi data dari China, sementara Amerika Serikat mewajibkan wisatawan asal China menunjukkan hasil tes negatif dalam waktu 48 jam setelah keberangkatan.
Otoritas kesehatan China menerbitkan data harian kasus baru, kasus parah, dan kematian akibat COVID-19, namun angka tersebut hanya mencakup kasus yang dikonfirmasi secara resmi dan menggunakan definisi yang sempit mengenai kematian terkait COVID-19.
Pihak berwenang China mengatakan, sejak pemerintah mengakhiri pengujian wajib dan mengizinkan orang dengan gejala ringan memulihkan diri di rumah, hal tersebut "tidak dapat lagi memberikan gambaran lengkap tentang keadaan wabah terbaru".
Pada hari ini, Komisi Kesehatan Nasional melaporkan 10.681 kasus domestik baru, sehingga jumlah total kasus terkonfirmasi di negara tersebut menjadi 482.057 kasus. Tiga kematian baru juga dilaporkan selama 24 jam sebelumnya, sehingga totalnya menjadi 5.267 jiwa.
Angka tersebut lebih kecil dari yang diumumkan oleh AS, yang telah melaporkan jumlah kematian lebih dari 1 juta jiwa di antara sekitar 101 juta kasus COVID-19.
China mengatakan persyaratan pengujian COVID-19 yang diberlakukan oleh pemerintah asing "tidak berbasis sains" dan mengancam akan memberikan tindakan balasan. Pemerintah China mengatakan situasi wabah COVID-19 terkendali dan menolak tuduhan kurangnya persiapan untuk pembukaan kembali negara itu.
Sementara itu, Hong Kong juga berencana untuk membuka kembali beberapa penyeberangan perbatasannya dengan China Daratan pada hari ini dan mengizinkan puluhan ribu orang untuk menyeberang setiap hari tanpa dikarantina.