Cerita Pelik Menkeu Sri Mulyani Atasi Pandemi Covid-19 hingga Putuskan Program PEN Berakhir
Pemerintah menyampaikan saat ini Indonesia masuk dalam masa transisi Pandemi Covid-19 menuju endemik.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Program PC PEN Berakhir
Ani memaparkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023 sebesar Rp 3.061 triliun atau menurun Rp 29 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp. 3.090 triliun.
Sri Mulyani berujar, dari jumlah tersebut sebesar Rp 178,7 triliun ditetapkan untuk penanganan non-Covid 19 meliputi stunting dan pencegahan penyakit lainnya.
"APBN kesehatan Rp 178,7 triliun itu sudah non-Covid 19 mayoritas untuk stunting untuk pencegahan. Makanya Pak Menkes sekarang bicara tentang kanker serviks," kata Sri Mulyani dalam acara Rakornas, di Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Kemudian, Ani merincikan, anggaran APBN 2023 ditetapkan untuk beberapa pembangunan seperti pendidikan sebesar Rp 612 triliun, perlindungan sosial sebesar Rp 476 triliun dan ketahanan pangan sebesar Rp 104,2 triliun.
Ketahanan energi sebesar Rp 341,3 triliun dan pertahanan keamanan sebsar Rp 316,9 triliun. Adapun anggaran infrastruktur sebesar Rp 392,1 triliun.
"Untuk infrastruktur, kemarin Presiden minta semua infrastruktur diselesaikan. Terutama yang strategis dan banyak hal yang masih dijaga dan selenggarakan," ucap dia.
Di sisi lain, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara menambahkan, anggaran kesehatan di tahun 2023 sebear Rp 178,7 triliun. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya sebear Rp 176,8 triliun.
"Anggaran kesehatan, top up di 2021 besar sekali karena sebagian untuk bayar utang tahun 2020, sebgaian untuk menanganai delta yang luar biasa. Tapi top up ini mengecil dan 2023 PEN nya tidak ada, tetapi jumlah anggarannya tidak turun," tegasnya.
Suahasil berujar, anggaran perlindungan sosial juga turut mengalami peningkatan. Kata dia, tahun 2023 anggaran perlindungan sosial Rp 476 triliun sedangkan di tahun 2022 sebesar Rp 461,6 triliun.
"Ini menjadi komitmen kita transisi reguler masuk ke kl maisng masing dan dijalankan ke depan tentu dengan super visi dari seluruh Bapak Presiden dan juga Kabinet," tegasnya.