Kemenkes Kawal Pandemi Covid Hingga Resmi Berakhir Minta Masyarakat Segera Vaksin Booster Kedua
Kementerian Kesehatan (Kemenks) RI akan terus mengawal hingga pandemi covid-19 resmi dinyatakan tuntas, meski kondisi pandemi melandai.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenks) RI akan terus mengawal hingga pandemi covid-19 resmi dinyatakan tuntas.
Ini dilakukan meski kondisi dan situasi pandemi covid-19 sekarang sudah melandai.
Baca juga: Kasus Covid-19 Stabil, Agar Pandemi Tetap Terkontrol, Dokter Reisa Ajak Masyarakat Lengkapi Vaksin
Diketahui, Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat(PPKM) telah dicabut.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Syahril meminta kepada masyarakat segera melakukan vaksinasi covid-19 agar tidak terjadi lonjakan dan perburukan keadaan.
"Makanya bulan November kemarin kan mengeluarkan tuh vaksinasi booster kedua hanya untuk tenaga kesehatan dan lansia. Tapi kemudian banyak yang minta akhirnya prioritaskan kepada seluruh umur di atas 18 tahun itu maksudnya begitu karena kita betul-betul mengawal pandemi ini sampai berakhir," kata Syahril dikutip dari Youtube Kementerian Kesehatan RI, Jumat(17/2/2023).
Baca juga: Kemenkes Pastikan Vaksin Booster Kedua Masih Gratis
Menurut Syahril masa efektif antibodi setelah divaksin itu menurun setelah enam bulan.
Jadi lanjutnya bagi masyarakat yang sudah vaksin 1, vaksin 2, booster pertama lalu booster kedua setelah enam bulan disuntikkan segera lanjut vaksinasi kembali.
"Jangan sampai kekebalan ini menurun sementara pandemi masih berjalan nah sehingga kita berharap dengan vaksin menambah kadar antibodi sehingga masyarakat dalam keadaan sehat walau sakit tidak dalam keadaan yang berat," kata Syahril.
Syahril juga menggugah kesadaran masyarakat untuk segera menjalani vaksin terutama bagi kalangan lansia.
Apalagi lanjut Syahril tidak dipungut biaya alias gratis saat diberikan vaksin covid-19.
Baca juga: Bidik 7 Juta Kunjungan Wisatawan Mancanegara, Sandiaga Uno Dorong Percepatan Vaksinasi Booster Kedua
"Kadang-kadang akses pelayanan kan sulit tuh dan diyakinkan sekarang bahwasanya stok vaksin cukup apalagi sekarang ada vaksin buatan dalam negeri tuh dan itu cukup memenuhi kebutuhan logistik kita dan juga tidak berbayar," kata Syahril.
Sementara itu Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Dr Reisa Broto Asmoro mengatakan terkait stok vaksin covid-19 tentu masing-masing wilayah jumlahnya berbeda.
Karena itu masyarakat bisa bertanya ke petugas kesehatan di fasilitas layanan kesehatan masing-masing daerah terkait stok vaksin.
Masyarakat juga bisa pro aktif untuk menggelar vaksinasi.
Petugas kesehatan di daerah setempat bisa berinisiatif membuka agenda vaksinasi bagi masyarakat umum di atas usia 18 tahun.
"Masyarakat bisa meminta lagi pro aktif juga puskesmas setempat, tinggal diajak lagi masyarakat yang belum vaksin bisa diadakan sentra vaksinasi yang terjangkau dari tempat tinggal masing-masing," kata Reisa.(Willy Widianto)