Guru Besar Farmasi Klinis Ungkap Penelitian Terbaru Pengobatan Covid-19 pada Pasien Komorbid
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa 26% pasien Covid-19 di Jakarta meninggal karena memiliki komorbid penyakit degenerative.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang sempat melanda seluruh lapisan dunia telah mendorong penelitian di bidang pengobatan.
Penelitian terbaru dilakukan oleh Guru Besar baru Prof. Diana Laila Ramatillah, Ph.D. dari Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA’45 Jakarta).
Dalam pengukuhannya, Diana memberikan Orasi ilmiah berjudul: “Peran Farmasis dalam Penelitian Farmasi Klinis dengan Topik Infeksi Pada Pasien dengan Komorbid Penyakit Degeneratif di Era Pandemi Covid-19”.
Baca juga: Kasus Covid Tren Menaik Lansia dan Punya Komorbid Diminta Konsultasi ke Faskes Terdekat
Diana mengungkapkan bahwa 26 persen pasien Covid-19 di Jakarta meninggal karena memiliki komorbid penyakit degenerative.
"Hubungan yang signifikan ditemukan antara durasi pengobatan dan penyakit penyerta. Oleh karena itu, perhatian dan waktu yang besar harus diberikan kepada pasien covid 19 dengan penyakit penyerta untuk menghindari hasil yang tidak diinginkan lebih lanjut," tutur Diana.
Beberapa jenis komorbid penyakit degenerative di antaranya adalah gagal ginjal, hypertensi, diabetes millitus,dan hypercholesterolemia.
Pada penelitian ini, hampir semua regimen terapi untuk pasien menggunakan kombinasi dengan klorokuin namun yang memiliki survival analysis (ketahanan hidup) yang paling baik adalah kombinasi Favipiravir dan Klorokuin dengan 100 pasiennya sembuh.
"Farmasi atau apoteker yang dulu hanya fokus pada pembuatan obat, sekarang merupakan bagian dari tim Kesehatan yang membantu dan meningkatajn quality of life pasien melalui penggunaan obat yang tepat," tutur Diana.
Baca juga: WHO Desak China Lebih Terbuka Tentang Asal Usul Covid-19
Rektor UTA’45 Jakarta J Rajes Khana, Ph.D berharap capaian Diana ini dapat memberikan sumbangsih dan kontribusi pada UTA’45 Jakarta dan juga untuk bangsa ini.
Dr.Rudyono Darsono, MH selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta mengharapkan dalam pengukuhan ini, Prof Diana Ramatillah, Ph.D dapat menjadi bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, generasi muda, dan meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia.