Subvarian JN.1 Menyebar Pesat di Dunia, Vaksin Covid-19 Berbayar Dinilai Belum Tepat Sekarang
Vaksin covid-19 berbayar dinilai belum tepat saat ini. Mengapa? Ini mengingat persebaran virus corona yang masih pesat juga minat masyarakat rendah.
Penulis: Reygi Prabowo
Editor: Anita K Wardhani
Subvarian JN.1 Menyebar Pesat di Dunia, Vaksin Covid-19 Berbayar Belum Tepat Sekarang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vaksin covid-19 berbayar dinilai belum tepat saat ini. Mengapa? Ini mengingat persebaran virus corona yang masih pesat juga minat masyarakat rendah.
Diketahui, Pemerintah memberlakukan aturan vaksin Covid-19 berbayar atau mandiri yang dapat dibeli di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).
Meski demikian, kelompok rentan masih dapat memeroleh vaksin secara gratis tahun ini.
Baca juga: Mulai Berbayar, Pakar Ingatkan Keberadaan Vaksin Covid-19 Masih Sangat Penting
Kelompok rentan itu antara lain masyarakat lanjut usia, lanjut usia dengan komorbid, dewasa dengan komorbid, tenaga kesehatan, ibu hamil, dan kelompok immunocompromised (orang yang mengalami gangguan sistem imun).
Masih Perlu Digratiskan, Vaksin Covid-19 Belum Tepat Sekarang
Epidemiolog Dicky Budiman menilai vaksin Covid-19 masih perlu digratiskan bagi masyarakat umum.
Bukan tanpa alasan, minat masyarakat terhadap vaksin saat ini sudah cukup rendah.
Baca juga: Tanggapan Satgas soal Rencana Vaksin Berbayar setelah Tak Ada Anggaran Khusus Covid-19
Apabila berbayar maka masyarakat dikhawatirkan tidak akan melakukan vaksin booster.
”Kepentingan memberikan proteksi maka program vaksinasi ini harus diupayakan agar terus terjaga cakupannya. Dalam konteks ini penting vaksinasi menjadi gratis. Itu menjadi sangat berperan dalam meningkatkan cakupan," ungkapnya kepada Tribun Network, Rabu (3/1/2024).
Menurutnya, bila sedikit masyarakat yang mendapatkan vaksinasi maka berdampak pada kekebalan komunal yang rendah.
Hal ini akan berpotensi meningkatkan potensi terjadinya gelombang.
"Walaupun kecil tapi ini yang akan mengarah berdampak pada kelompok rawan jadi kematian tetap ada," jelas Dicky.
Setidaknya, Dicky menyebut pemerintah harus memprioritaskan vaksinasi primer secara gratis pada anak .
Kemudian pada kelompok komorbid hingga lansia.