Tingkatkan Ekspor UKM, Kemenkop UKM dan PUM Belanda Sepakat Jalin Kerjasama Kembali
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga melakukan pertemuan dengan Johan Van Den Gronden CEO Programma Uitzending Managers(PUM),pada lawatannya di Belanda.
TRIBUNNEWS.COM - Pada lawatannya di Den Haag, Belanda, Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga melakukan pertemuan dengan Johan Van Den Gronden CEO Programma Uitzending Managers (PUM), yakni sebuah perusahaan konsultasi yang memberikan bantuan pendampingan kepada UKM secara sukarela.
Menteri mengapresiasi dukungan dari PUM terhadap peningkatan daya saing produk UKM Indonesia di pasar Belanda dan negara Eropa lainnya.
“Pertemuan ini untuk menggiatkan kembali kerjasama dengan PUM yang pernah membantu UKM Indonesia. PUM banyak memberikan dukungan untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia sehingga dapat dipromosikan di Belanda dan negara Eropa lainnya,” kata Puspayoga, Jumat (2/9).
Dalam pertemuan tersebut, Menteri didampingi Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran I Wayan Dipta dan Duta Besar Indonesia untuk Belanda Gusti Agung Wiseka Puja.
Menteri mengemukakan telah menyepakati terjalinnya kembali kerjasama pengembangan produk-produk UKM Indonesia antara PUM dan Kemenkop UKM.
Penandatanganan kerjasama atau MoU akan dilaksanakan saat kunjungan Perdana Menteri Belanda ke Indonesia, November 2016.
PUM telah dikenal di banyak negara karena membantu UKM secara sukarela untuk meningkatkan daya saing produknya.
Karena itu, Menteri optimistis, dukungan PUM dapat meningkatkan daya saing produk Indonesia dalam aspek desain, kualitas dan standar.
CEO PUM Johan Van Den Gronden juga menyambut baik ajakan Menteri Puspayoga untuk mengaktifkan kembali peran PUM meningkatkan daya saing UKM Indonesia.
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran I Wayan Dipta menjelaskan kerjasama dengan PUM sebelumnya telah terlaksana di Sumatera, Jawa, Bali.
Kerjasama dalam bentuk pelatihan, vocational, workshop dan pendampingan terhadap pelaku UKM.
Duta Besar Indonesia untuk Belanda Gusti Agung Wiseka Puja mengatakan Eropa memang sangat ketat menerapkan standar dan kualitas yang ketat terhadap semua produk impor.
Ini kerap jadi kendala masuknya produk UKM dari Indonesia ke Eropa.
"Kelemahan UKM kita ada di sertifikasi, kualitas dan standar serta branding," kata Gusti Wiseka.
Kelemahan lainnya ada di akses permodalan, akses teknologi dan akses pasar.
Apabila kendala itu bisa diselesaikan, maka produk-produk UKM Indonesia akan memenuhi kriteria Eropa.
Gusti pun menjelaskan bahwa produk Indonesia sangat dikenal di Belanda, terbukti tiap kali Festival Pasar Tong Tong diadakan di Belanda, produk Indonesia sangat diminati.
"Khususnya produk makanan dari Indonesia sangat dicari. Bahkan di berbagai supermarket oriental di Belanda, menjual produk makanan dari Indonesia," katanya.