Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua DPD RI Desak Pemerintah Antisipasi Kemacetan saat Mudik Lebaran

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendesak pemerintah segera mengantisipasi kemacetan saat mudik lebaran.

Editor: Content Writer
zoom-in Ketua DPD RI Desak Pemerintah Antisipasi Kemacetan saat Mudik Lebaran
Doc. DPD RI
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti membahas kemacetan yang akan terjadi saat mudik lebaran nanti. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mendesak pemerintah segera mengantisipasi kemacetan saat mudik lebaran.

Senator asal Jawa Timur itu mengingatkan petugas untuk menyiapkan skenario jika terjadi kemacetan panjang pada jalur-jalur mudik utama.

"Sebab tahun ini prediksi pemudik mencapai 85 juta orang maka kita bisa bayangkan seperti apa padatnya arus lalu lintas," tutur LaNyalla yang sedang reses di Jawa Timur, Minggu (24/4/2022).

LaNyalla juga mengimbau agar dilakukan tindakan terukur dan aturan yang wajar kepada masyarakat yang banyak menggelar pasar kaget. Terlebih pedagang yang menggelar pasar kaget di jalanan daerah. Karena bisa menjadi pemicu kemacetan parah.

"Mereka hanya memanfaatkan momentum keramaian untuk mendapatkan keuntungan. Namun harus diingat juga keselamatan dan ketertiban dalam perjalanan," ujarnya.

LaNyalla juga mengingatkan aparat polisi untuk menertibkan parkir liar di sekitaran jalanan yang membentuk pasar kaget atau dadakan agar tidak menambah keparahan kemacetan. Kepada masyarakat, LaNyalla mengingatkan agar mematuhi aturan yang telah dikeluarkan.

"Saya mengingatkan warga agar mematuhi aturan. Terutama pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi jangan sampai mengendarai kendaraan sambil memainkan HP. Jangan juga menahan kantuk bahkan memaksakan mengendarai mobil atau motor dalam kondisi kurang fit," ujarnya.

BERITA REKOMENDASI

Menurutnya, perilaku seperti itu dapat menjadi pemicu terjadinya kecelakaan lalu lintas karena tidak konsentrasi.

"Apalagi jika mengendarai kendaraan sambil live di media sosial ini sangat membahayakan," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas