DPR Pertanyakan Kesiapan Kemendag dalam Menghadapi MEA
Komisi VI DPR RI mengadakan RDP dengan Kemendag dalam rangka menanyakan kesiapan menghadapi MEA dan Revitalisasi Pasar Tradisional.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang ASEAN tetap ada maka komitmen untuk menjalankan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan tetap berlaku. Berdasar komitmen ini, Indonesia selalu memperbaiki diri agar dapat menjadi pemenang, tidak saja di dalam MEA, namun juga dalam perdagangan internasional.
Merespon hal tersebut, Komisi VI DPR RI menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Menteri perdagangan RI. Dalam RDP ini Wakil Ketua Komisi VI Dodi Reza Alex Noerdin mempertanyakan kesiapan kinerja yang telah dilakukan oleh Kemendag dalam menghadapi MEA.
Selain itu juga di bahas soal kinerja Kemendag dalam melakukan revitalisasi pasar tradisional.
"Bagaimana kesiapan Indonesia menghadapi MEA dan apakah Indonesia sudah siap bersaing menghadapi perdagangan bebas antar negara-negara ASEAN," tanya Dodi di ruang sidang Komisi VI, Gedung DPR, Jakarta, Rabu (15/6/2016).
Menanggapi hal tersebut Menteri Perdagangan Thomas Lembong menjawab, sejauh ini kinerja perdagangan Indonesia dengan ASEAN masih terus menunjukkan perbaikan. Hal ini terlihat dari neraca perdagangan non migas yang surplus US$ 1,3 milyar pada tahun 2015. Adapun ekspor non migas Indonesia ke ASEAN sebesar USD 27.3 milyar.
"Sedangkan impor sebesar USD 26.0 milyar. Kinerja ekspor ini menunjukkan bahwa Indonesia cukup siap menghadapi MEA," jelas Thomas menjawab pertanyaan Pimpinan Sidang.
Terkait revitalisasi pasar Komisi VI bertanya soal kesiapan Kemendag dalam penganggaran pasar tradisional. "Mohon diberikan data dan informasi mengenai lokasi pasar tradisional yang telah dianggarkan pada tahun 2016 dan rencana tahun 2017," ujar Dodi.
Menjawab pertanyaan itu, Thomas menjelaskan, pada tahun 2016 Kemendag ditargetkan membangun pasar sebanyak 1.000 unit, terdiri dari 220 pasar melalui dana Tugas Pembangunan (TP) dan 695 pasar melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Selain itu Kementerian Koperasi dan UKM juga menargetkan untuk membangun sebanyak 85 pasar.
"Tahun 2017 rencana alokasi pembangunan revitalisasi pasar berdasarkan hasil trilateral meeting, direncanakan sebanyak 272 pasar melalui Tugas Pembangunan dan Dana Alokasi Khusus sebanyak 740 unit," ungkap Thomas. (Pemberitaan DPR RI)