Fahri Hamzah: Presiden Mesti Bersikap Sebagai Presiden, Bukan Wali Kota
Menurutnya, kinerja yang diperlihatkan oleh Presiden Jokowi belum mencerminkaan sebagai orang nomor satu di Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengkritik kinerja Presiden Joko Widodo selama dua tahun menahkodai pemerintahan.
Menurutnya, kinerja yang diperlihatkan oleh Presiden Jokowi belum mencerminkaan sebagai orang nomor satu di Indonesia.
"Ekspektasi masyarakat adalah kalau bisa cara kerja pemerintah diluaskan skalanya. Karena obsevasinya Pak Jokowi harus bekerja lebih luas dari perspektif menata kota. Ini negara dan bangsa besar," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/10/2016).
Fahri menuturkan, dalam setiap kunjungan ke daerah, Presiden Jokowi hendaknya melakukan narasi dan percakapan mengenai kita mau melangkah kemana.
Dikatakannya, Presiden mondar-mandir kesana kemari ke daerah tapi tidak melakukan pidato.
"Kita perlukan pidato presiden, untuk ketahui arah negara kita mau kemana. Itu tidak tampak," kata Fahri Hamzah.
Dirinya pun meminta presiden harus menjadi presiden sebenarnya bukan wali kota dengan membiasakan naratif dalam berpidato.
Dirinya pun mengimbau presiden lebih banyak bekerja di belakang meja untuk mengurusi persoalan negara.
"Presiden nggak usah terlalu bawah perginya, karena dia bukan wali kota. Semakin tinggi posisinya, lebih diperlukan narasi akan membawa kemana negara ini," kata Fahri Hamzah.