Banyak yang Rusak, Komisi IV DPR : "Perbaikan Irigasi Merauke Mendesak"
Delegasi Komisi IV menyayangkan kondisi irigasi di Merauke yang tidak bisa optimal mengairi areal sawah sehingga perlu perhatian serius Pemerintah.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Infrastruktur irigasi di Kabupaten Merauke untuk mengairi areal sawah perlu segera diperbaiki.
Banyak irigasi yang rusak, bahkan irigasinya hanya mengadalkan air hujan dengan membangun kanal-kanal sebagai tadah hujan.
Ini butuh perhatian serius pemerintah, apalagi Merauke sudah ditetapkan sebagai lumbung pangan nasional.
Delegasi Komisi IV menyayangkan kondisi irigasi di Merauke yang tidak bisa optimal mengairi areal sawah.
Padahal, pemerintah juga sudah menargetkan tahun ini membuka lahan satu juta hektar di Merauke.
Anggota Komisi IV DPR Sulaeman Hamzah mengatakan, ada beberapa kendala yang masih dihadapi pemerintah setempat, yaitu irigasi dan tata ruang. Irigasi merupakan masalah krusial di Merauke.
“Yang mendesak saat ini, bagaimana irigasi yang ada diperbaiki secara total. Rata-rata semuanya rusak,” ucap Sulaeman kepada Parlementaria, Sabtu (12/11), di Merauke, Papua.
Ditambahkannya, hingga kini, seluruh irigasi yang ada belum mendukung untuk mencetak sawah baru di Merauke. Pengairan areal sawah yang masih mengandalkan air tadah hujan, hasilnya pun tidak akan maksimal.
Pemda dan pemeintah pusat, memang, dituntut serius mengatasi sistem irigasi ini. Potensi air yang ada harus dicermati untuk mengairi daerah persawahan di Merauke. Persoalan lain adalah tata ruang berupa alih fungsi lahan.
Tata ruang di Papua, sambung Anggota F-Nasdem ini, belum tuntas diselesaikan, terutama menyangkut lahan hutan. Alih fungsi hutan menjadi areal pertanian harus dimaksimalkan.
Bila sudah dialihkan, maka kebutuhan SDM pertanian pun jadi keniscayaan yang perlu dipikirkan ke depan. (Pemberitaan DPR RI)