Komisi IX: Keberadaan Mobil Lab PCR Harus Diimbangi Kesiapan SDM
Anggota Komisi IX DPR I Ketut Kariyasa Adnyana menyoroti tingginya angka penambahan kasus positif Covid 19 di Provinsi Jawa Timur.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi IX DPR I Ketut Kariyasa Adnyana menyoroti tingginya angka penambahan kasus positif Covid 19 di Provinsi Jawa Timur.
Karenanya, ia memastikan agar mobil laboratorium PCR yang disiapkan oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang dipimpin oleh Doni Monardo dialokasikan untuk Jawa Timur lebih dahulu. Tentunya ini perlu diimbangi dengan kesiapan sumber daya manusianya.
"Kemarin kita telah rapat. Dan telah disiapkan oleh Tim Gugus Tugas sebanyak 2 unit mobil laboratorium PCR. Kita usul agar mobil itu dialokasikan untuk Jatim dulu. Karena penambahan kasus di sana cukup tinggi, namun saya juga meminta agar hal itu diimbangi juga dengan keberadaan SDM-nya," ujar Ketut Kariyasa Adnyana dalam rilis yang diterima Parlementaria, Rabu, (27/5/2020).
Baca: Ketua Komisi VIII DPR RI Sebut Nasib Ibadah Haji Akan Diputuskan Awal Juni 2020
Politisi Fraksi PDI Perjuangan ini juga mengutarakan bahwa penanganan Covid-19 di Jatim perlu perhatian lebih, menyusul adanya sejumlah tenaga laboratorium di Institut Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (UNAIR) yang ikut terpapar Covid-19. Hal ini menyebabkan ITD UNAIR menonaktifkan pengujian sampel yang berasal dari luar RS UNAIR. Tentunya ini akan mengurangi jumlah pendeteksian kasus positif.
Baca: Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sebut Pendidikan Pesantren Tak Bisa Sepenuhnya Virtual
"Adapun pengujian sampel melalui swab itu sangat penting guna memastikan seseorang terinfeksi virus apa tidak. Jika positif kan bisa dilakukan tindakan perawatan dan isolasi. Tapi jika kasus positif corona dan belum dideteksi, bisa saja orang itu berinteraksi dengan yang lain dan menularkan virus," terang Ketut Kariyasa.
Terhadap alokasi Mobil Lab PCR ini ia pun meminta segera diserahkan pada Jawa Timur agar dapat digunakan sebagai pengganti dari ITD UNAIR yang pelayanannya sedikit berkurang akibat adanya petugas laboratorium yang ikut terpapar. (*)