Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bali harus Dibangkitkan sebagai Lokomotif Pariwisata Indonesia

Menurut Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi, perlu dibuat grand design untuk membangkitkan Bali sebagai lokomotif pariwisata Indonesia.

Editor: Content Writer
zoom-in Bali harus Dibangkitkan sebagai Lokomotif Pariwisata Indonesia
dok. DPR RI
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi (kiri) di Badung, Bali, Kamis (27/5/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Dalam komposisi travel nasional, Bali menyumbang 55 persen dari jumlah pariwisata nasional dan memberikan dampak yang cukup signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, menurut Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi, perlu dibuat grand design untuk membangkitkan Bali sebagai lokomotif pariwisata Indonesia.

"Pemerintah harus mencari cara yang serius dan komprehensif agar Bali bisa bangkit dan kita tidak lagi mengalami situasi pertumbuhan negatif yang disampaikan mencapai 9 persen. Oleh karena itu siapkan seluruh langkah dan subsidi bagaimana stimulus-stimulus untuk kebangkitkan ekonomi Bali," ungkap Fathan  di Badung, Bali, Kamis (27/5/2021).

Fathan menjelaskan dari laporan Kementerian Keuangan, pemerintah sudah memberikan skenario subsidi dan juga bantuan hibah. Akan tetapi, ada permintaan dari Bali Tourism Boat dan PHRI yang meminta tetap ada soft loan (pinjaman lunak) yang skema bunganya rendah, agar sektor pariwisata Bali bisa tumbuh positif.

"Kita akan mendukung langkah-langkah pemerintah tersebut dan melihat bahwa memang situasi Bali sudah cukup kritis dan kronis. Oleh karena itu kita akan panggil Menteri Keuangan dan sektor lain untuk mempertimbangkan permintaan PHRI dan tourism board supaya ke depan kita bisa lebih baik lagi," ucap Fathan.

Wakil Rakyat Fraksi PKB ini menambahkan, dunia pariwisata turut memberikan kontribusi pada pemulihan ekonomi dan tentunya harus ada strategi khusus untuk mendatangkan wisatawan asing.

"Kemungkinan Juli sudah bisa mulai dibuka tentu dengan protokol Covid yang ketat. Tanpa kedatangan wisatawan, subsidi juga tidak ada artinya karena akan berlangsung lama sampai Agustus dan September dan itu akan mengalami penurunan yang cukup drastis lagi," pungkas Fathan. (*)

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas