Anggota Komisi VIII DPR RI Minta Pemerintah Lebih Antisipatif terhadap Tambahan Kuota Jamaah Haji
Anggota Komisi VIII DPR RI meminta pemerintah untuk lebih antisipatif terhadap tambahan kuota jamaah haji.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi VIII DPR RI Endang Maria Astuti mengatakan, untuk ke depan, ia berharap pemerintah bisa lebih antisipatif terhadap tambahan kuota haji yang ada.
Hal ini mengingat, pada 2023, telah terjadi penambahan jamaah haji lansia yang meningkat secara signifikan, sehingga pemerintah harus memberikan pelayanan ekstra terhadap jamaah haji lansia.
Apalagi, tambah Endang, cukup banyak jamaah haji lansia di tahun ini yang mengalami jatuh sakit karena belum mempersiapkan dengan baik kesehatan fisiknya.
“Ke depan kita berharap Kementerian Agama (Kemenag) bisa lebih mengantisipasi kloter tambahan, sehingga dari pihak pemerintah maupun jamaah haji juga sama-sama sudah prepare semua hal. Selain itu, soal penggabungan kelompok dari daerah kabupaten/kota yang berbeda, walaupun jumlahnya sedikit, tetapi jangan sampai (masalah kesehatan) ini menjadi persoalan,” ungkap Endang, dikutip dari keterangan persnya, Rabu (21/6/2023).
“Jadi, menurut saya coba untuk dipikirkan kembali evaluasinya agar jamaah haji betul-betul mendapatkan perlindungan all in dari Komisi VIII DPR RI. Jangan sampai mendadak justru akhirnya mereka jadi banyak yang jatuh sakit,” tambah Endang.
Hal itu disampaikan Endang usai mengikuti Timwas Haji DPR RI saat mengunjungi Gloria Hotel Al Fayroz Al Massi di Kota Madinah, Arab Saudi, Selasa (20/6/2023).
Legislator Dapil Jateng IV ini menambahkan, pemerintah pada tahun 2022 pernah tidak mengambil kuota tambahan jamaah haji. Namun, untuk 2023 ini setelah melakukan perdebatan panjang dengan Komisi VIII DPR RI, akhirnya diambil kuota tambahan untuk jamaah haji reguler.
“Memang pada akhirnya Komisi VIII DPR RI juga mendukung, dikarenakan kuota antrian setelah 2 tahun pandemi makin lama makin panjang, khususnya untuk kategori jamaah lansia. Tetapi, tak sedikit pula jamaah haji bukan lansia yang juga mendadak sakit setelah datang, karena mungkin belum menyiapkan kondisi kesehatan dengan baik,” ucapnya.
Untuk fasilitas yang diberikan di hotel, lanjut Politisi dari Fraksi Golkar itu, Kemenag telah memberikan berbagai fasilitas yang layak dan setara dengan bintang 3.
Menurutnya, rata-rata hotel di Madinah relatif dekat dan layak karena masih baru dibangun semua. Jadi, sejauh ini, jamaah haji belum ada yang komplain tentang hotel dan kamar yang ada, walaupun tiap kamar diisi dengan 4-5 orang jamaah.
“Kepada para jamaah haji kuota tambahan, yang terdiri dari beberapa daerah dan belum saling mengenal ini, diharapkan dapat saling mempererat persaudaraannya dengan baik. Kemudian, karena ini mendarat di Madinah, tentu saja harus ada ekstra makan, karena harus menginap sehari disini. Ini merupakan persoalan yang di luar prediksi kita,” tutupnya.