Usianya 96 Tahun, Kakek Ismail Semangat Pergi Haji, Meski Jalan Pincang karena Nyeri di Kakinya
Terlihat gagah dan bugar, Ismail Achmad (96) jemaah tertua kloter tiga Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) tidak mau mengalah dengan usia.
Editor: Anita K Wardhani
Sejak saat itu, Ismail mengaku tinggal bersama anak lelakinya hingga saat ini. Sang anak pula katanya yang memewujudkan cita-citanya untuk menunaikan ibadah haji di usianya 96 tahun.
"Setelah tahun 1995 saya udah nggak kerja, ini kaki sakit, patah karena jatuh waktu kerja jadi ABK. Alhamdulillah sehat," ujar Ismail.
Walau begitu, Muhammad Yasin tetap membawa kursi roda milik sang ayah ke Tanah Suci Mekkah.
Karena diungkapkannya, nyeri pada kaki sang ayah sering kali muncul hingga menyebabkan tidak bisa berjalan.
"Empat bulan nggak bisa jalan, di kursi roda aja. Alhamdulillah, deket-deket hari H (keberangkatan) justru bisa jalan lagi, walaupun masih pincang," ungkap Muhammad Yasin.
Merujuk pada kesehatan dan usia sang ayah yanv sudah lanjut, Muhammad Yasin mengaku akan memperhatikan sesama kondisi ayah.
Terlebih pada sejumlah rukun haji yang membutuhkan ketahanan fisik seperti Tawaf mengelilingi Kabah, Sai yaitu berlari kecil di antara bukit Safa dan Marwah ataupun melempar jumrah.
Tertua
Ditemui terpisah, Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG), Drs H Tabroni membenarkan Ismail merupakan jemaah calon haji tertua dari 65 kloter Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) yang diberangkatkan ke Tanah Suci pada tahun 2019.
Walau begitu, Ismail katanya tidak mendapatkan perlakuan khusus selama menunaikan ibadah haji.
Apalagi diketahui, Ismail berangkat ke Tanah Suci ditemani dengan putranya, Muhammad Yasin.
Perlakuan khusus katanya hanya berupa percepatan antrean kuota haji.
Ismail yang diketahui mendaftarkan diri untuk pergi haji pada tahun 2016 itu katanya didahulukan empat tahun dibandingkan dengan jemaah calon haji lainnya yang membutuhkan waktu tujuh tahun untuk bisa pergi haji.
"Antrean dipercepat karena diprioritaskan untuk jemaah berusia lanjut, bapak Ismail salah satunya. Kalau sebelumnya butuh tujuh tahun, bapak Ismail cuma tiga tahun untuk berangkat," ungkapnya ditemui pada Senin (8/7/2019).