Usir Halus Pasukan Israel yang Tak Mundur-mundur, Lebanon Tambah Tentara Jadi 10 Ribu Personel
Lebanon akan menambah jumlah personel angkatan bersenjata mereka jadi 10 ribu orang yang akan ditempatkan di perbatasan, upaya mengusir halus Israel.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Usir Halus Pasukan Israel yang Tak Mundur-mundur, Lebanon Tambah Tentara Jadi 10 Ribu Personel
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Lebanon berencana menambah jumlah pasukan yang ditempatkan di selatan negara itu, dekat perbatasan Israel, menjadi 10.000 personel, kata Menteri Pertahanan Lebanon, Maurice Sleem.
"Kami akan memperluas kehadiran tentara Lebanon di selatan menjadi 10.000," kata Menteri Pertahanan Lebanon kepada saluran TV Al Jazeera, Kamis (28/11/2024).
Baca juga: 5 Poin Utama Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hizbulllah, Agresi Sia-sia IDF ke Lebanon
Menteri tersebut menekankan kalau hanya tentara Lebanon dan Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) yang akan beroperasi di negara tersebut.
"Kami berkomitmen untuk memenuhi resolusi internasional dan akan mempertahankan kedaulatan kami dengan mengerahkan militer di sepanjang perbatasan selatan," ungkapnya.
Perjanjian gencatan senjata antara Lebanon dan Israel mulai berlaku pada pukul 4:00 pagi waktu setempat (2:00 pagi GMT), sesuai dengan inisiatif AS-Prancis.
Usir Halus
Langkah penambahan personel pasukan ini menjadi cara halus Lebanon untuk meminta Israel segera angkat kaki.
Sebelumnya, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati secara terbuka mendesak Israel untuk sepenuhnya berkomitmen pada gencatan senjata yang baru disepakati dan “menarik diri dari semua wilayah dan posisi yang didudukinya.”
“Saya berharap ini akan menjadi halaman baru bagi Lebanon, saya berharap hari-hari mendatang akan mengarah pada pemilihan presiden,” kata Mikati.
Sementara itu, Ketua Parlemen Nabih Berri, yang menegosiasikan gencatan senjata atas nama Hizbullah, mendesak warga yang terlantar untuk kembali ke rumah, meskipun ada instruksi resmi dari tentara Israel dan Lebanon bagi mereka yang melarikan diri dari desa-desa Lebanon selatan untuk menunggu sampai pasukan IDF mundur.
“Kembali ke tanah Anda dan tempat kelahiran Anda,” katanya.
Berri menyebut bulan-bulan terakhir perang “yang paling berbahaya” dalam sejarah Lebanon, tampaknya melampaui perang saudara dari 1975 hingga 1990 yang hampir menghancurkan seluruh negeri, tetapi memuji rakyat Lebanon karena menunjukkan persatuan dan mendesak pemilihan presiden yang cepat.
Syarat Gencatan Senjata
Seperti diketahui, gencatan senjata Hizbullah-Israel di Lebanon terjadi secara sementara untuk jangka waktu 60 hari ke depan sejak diumumkan Rabu, 27 November 2024.
Dalam pelaksanannya pasukan Israel akan mundur teratur dalam periode 60 hari di mana pasukan militer dan keamanan Lebanon akan memulai penyebaran mereka ke arah selatan.