Makkah Sesak, Jemaah Menumpuk di Terminal Bus Sekitar Masjidil Haram, Ini Cara Petugas Mengatasi
Situasi di Makkah Al Mukkarromah sudah penuh sesak dengan jemaah haji dari berbagai negara tak terkecuali jemaah haji dari Indonesia.
Penulis: Husein Sanusi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Situasi di Makkah Al Mukkarromah sudah penuh sesak dengan jemaah haji dari berbagai negara tak terkecuali jemaah haji dari Indonesia.
Bahkan dari pantauan hingga, Minggu (21/7/2019) dini hari, ribuan jemaah haji asal Indonesia semakin banyak menuju Masjidil Haram.
Hal ini bisa dimaklumi, sejak Sabtu siang Makkah memang kedatangan 30 kloter jemaah haji dari dua arah, Madina dan Jeddah. Dan di malam harinya mereka melakukan ibadah umrah wajib di Masjidil Haram.
Penumpukan jemaah ini tentu menyebabkan alur lalu lintas untuk kendaraan jemaah haji dari hotel menuju Masjidil Haram menjadi sangat ramai. Dan penumpukan jemaah pun tak terelakkan terutama di terminal bus saat selesai ibadah di Masjidil Haram.
Baca: So Sweet, Kisah Kesetian Jemaah Haji Lansia, Cemburunya Kakek Mahmud dan Cerita Sri Temani Suami
Baca: 69 Jemaah Haji Berusia 95 Tahun ke Atas Telah Tiba di Tanah Suci, Akan Dapat Perhatian Khusus
Antrian bus shalawat di terminal pun kerap terjadi, utamanya setelah selesai jemaah Isya dan Subuh.
"Kami imbau, jemaah tidak bergegas pulang secara bersamaan usai salat berjemaah. Manfaatkan waktu untuk beribadah di Masjidil Haram kurang lebih hingga setengah jam usai salat sehingga jemaah tidak menumpuk di terminal," terang Kadaker Makkah Subhan Cholid di Syisyah, Minggu (21/07/2019).
Baca: Mengaku Pakai Narkoba demi Stamina, Dulu Nunung Hanya Perlu Makanan Ini Agar Tak Lemas
Menurutnya, sampai hari ini, Daker Makka sudah mengoperasikan 111 bus shalawat untuk melayani jemaah haji Indonesia beribadah di Masjidil Haram. Jumlah ini akan terus ditambah secara bertahap sesuai proporsi jumlah jemaah yang sudah ada di Makkah.
"Total kami akan siapkan 419 armada dan 31 bus cadangan pada fase puncak kepadatan jemaah haji Indonesia di Makkah," lanjutnya.
Dijelaskan Subhan, bus shalawat melayani seluruh rute jemaah haji Indonesia selama 24 jam, sehingga jemaah tidak perlu khawatir tidak mendapat layanan.
Ada 9 rute bus dengan 56 halte terdekat hotel jemaah, serta tiga terminal di sekitar Masjidil Haram, yaitu: Terminal Bus Jiad, Syib Amir, dan Bab Ali, semuanya beroperasi 24 jam.
"Jangan langsung pulang secara bersamaan usai jemaah di Haram, agar tidak terjadi penumpukan di terminal," imbau Subhan.
Disinggung soal kekurangan armada, Subhan menjelaskan penggunaan bus shalawat sudah dihitung secara proporsional dan memperhatikan kepadatan lalu lintas di Makkah.
Penambahan armada secara tidak terukur, justru berpotensi menambah kemacetan di Makkah. Sebab, ke depan akan semakin banyak jemaah haji dari berbagai negara yang tiba di Makkah.