Makkah Macet karena Kakak Raja Salman Wafat, Bus Sholawat Pengangkut Jemaah Haji Kena Dampak
Kakak laki-laki Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud, Pangeran Bandar bin Abdulaziz al-Saud wafat di usia 96 tahun. Makkah Al Mukarromah macet
Penulis: Husein Sanusi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH – Lalu lintas kendaraan di Makkah Al Mukarromah tak seperti hari-hari biasanya.
Antrian kendaraan terjadi di banyak titik bahkan hingga radius kurang lebih 10 kilometer dari sekeliling kawasan Masjidil Haram.
Biasanya kemacetan terjadi hanya sekitaran 3 kilometer dari pusat Masjidil Haram titik berkumpulnya umat Islam yang ingin melakukan ibadah di Masjidil Haram.
Kemacetan dirasakan sejak pagi bahkan belum terurai hingga menjelang dini hari Selasa (30/7/2019).
Bis Sholawat yang biasanya mengangkut jemaah haji Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram juga tak luput dari dampak kemacetan.
Dibutuhkan waktu hampir satu jam untuk bisa sampai ke Masjidil Haram atau kembali ke hotel jemaah haji dari waktu normal biasanya hanya 15 menit.
Baca: Ruben Onsu Angkat Betrand Peto Jadi Putranya, Suami Sarwendah Tak Lagi Idamkan Anak Laki-laki
Baca: Sapa Jemaah Haji di Makkah, Menag Lukman Ingatkan Beribadah Ukur Kemampuan Fisik, Tak Lupa Istirahat
Penjagaan di pinggir-pinggir jalan terlihat sangat ketat.
Ada banyak polisi Arab Saudi menenteng senjata lengkap di banyak terutama terutama di perempatan jalan ataupun persimpangan-persimpangan akses menuju Masjidil Haram.
Malam itu ternyata kakak laki-laki Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud, Pangeran Bandar bin Abdulaziz al-Saud wafat di usia 96 tahun. Dan prosesi salat jenazah digelar di Masjidil Haram usai salat isya’.
Seperti biasanya salat jenazah memang selalu dilakukan di Masjidil Haram setiap selesai salat lima waktu.
Tapi waktu itu salat jenazah dilakukan dua kali, pertama untuk para syuhada yang meninggal di Makkah hari itu dan yang kedua untuk almarhum Pangeran Bandar bin Abdulaziz al-Saud.
Atas peristiwa ini, Amirul Hajj Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan belasungkawa saat baru tiba di Jedah kemarin.
"Kita semua ikut berduka atas wafatnya beliau. Kita doakan semoga Allah ampuni salah dan khilafnya, terima amal kebajikan dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah," kata Lukman Hakim Saifuddin yang juga Menteri Agama Republik Indonesia.
Ribuan jemaah yang memadati Masjidil Haram ikut mensalatkan jenazah almarhum.
"Mudah-mudahan dengan kepulangan beliau, ada pengganti yang akan melanjutkan apa yang selama ini sudah diperbuat, khususnya dalam meningkatkan pelayanan haji," harap Lukman.