Dipakai Setahun Sekali, Sejumlah Hotel di Makkah Tutup Usai Musim Haji
Di Kota Makkah para pengusaha hotel membangun hotel besar, bertingkat, dengan jumlah ribuan kamar tapi hanya dipakai setahun sekali.
Penulis: Husein Sanusi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Mungkin hanya terjadi di Kota Makkah saja para pengusaha hotel membangun hotel besar, bertingkat, dengan jumlah ribuan kamar tapi hanya dipakai setahun sekali selama musim haji saja.
Seperti yang terjadi saat ini di Makkah.
Usai masa puncak haji hotel-hotel itu berangsur sepi seiring dengan pulangnya jemaah haji ke negara masing-masing.
Hotel-hotel itupun mulai ditutup dan akan dibuka kembali ketika musim haji tiba tahun depan.
Baca: Sekjen Kemenag Usulkan Tambahan Konsultan Ibadah Perempuan Pada Musim Haji Tahun Depan
Baca: Banyak Negara Puji Penyelenggaraan Haji Indonesia Yang Terbaik, Ternyata Ini Rahasianya
Baca: 43 Ribu Jemaah Haji Indonesia Sudah Kembali ke Tanah Air
Baca: Pesawat Pembawa Jemaah Haji ke Tanah Air Masih Sering Delay
“Hotel-hotel yang jauh dari Masjidil Haram setelah musim haji tutup, tidak aktif, lalu kemudian aktif lagi Ramadan, Umrah Ramadan cukup banyak yang datang ke Makkah, kota Makkah padat juga. Karena selain jemaah lain juga jemaah dari Saudi sendiri dan Timur Tengah banyak yang umrah, taraweh, tahajud di Masjidil Haram, termasuk Indonesia,” kata Kadaker Makkah, Subhan Cholid, Senin (26/8/2019).
Menurut Subhan Cholid setelah ini Kota Makkah akan berasa sepi.
Akan ramai lagi ketika Ramadan tiba tahun depan apalagi memasuki 10 hari terakhir Ramadan biasanya salat di Masjidil Haram bisa meluber sampai terminal Syib Amir, seputaran ke arah Misfalah, Jiyad hingga Ma’la.
“Sebenaranya di Makkah tak dikenal ring ya, kalau di Madinah ada markaziah dan non markaziah, itu pusat. Kumpulan-kumpulan yang ada di sekitar Masjid Nabawi namanya markaziah, di Makkah tidak. Hotel, meskipun jauh, banyak juga yang dipakai, pada umumnya yang aktif itu yang di sekitar Masjidil Haram di luar haji. Kedua, yang banyak atau favorit yang ke arah Misfalah, dari belakang Hilton sampai ke jembatan misfalah, itu sepanjang tahun aktif,” ujar Subhan.
Saat Ramadan tiba sistem terminal-terminal kembali diaktifkan, mobil-mobil tidak boleh masuk ke area Haram, mereka harus parkir di luar dan ke dalamnya naik shuttle bus.
"Kayak di Jeddah dicegat dari Jumaizi mobil dicegat. Dari Aziziyah sudah dicegat dari Jamarat dan ke dalamnya naik shuttle bus," ujarnya.