Meski Tak Jadi Berangkat, 379 Calhaj Pidie Tidak Ada yang Menarik BPIH yang Telah Dilunasi di Bank
Meski tak jadi berangkat, namun calhaj Pidie memilih untuk tidak menarik uang sebagai biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) yang telah mereka lunasi.
Editor: Dewi Agustina
![Meski Tak Jadi Berangkat, 379 Calhaj Pidie Tidak Ada yang Menarik BPIH yang Telah Dilunasi di Bank](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/haji-2020-di-arab-saudi-4.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, SIGLI - Sebanyak 379 calon jamaah haji (calhaj) Pidie gagal berangkat menunaikan ibadah haji pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.
Meski tak jadi berangkat, namun calhaj Pidie memilih untuk tidak menarik uang sebagai biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) yang telah mereka lunasi.
Dana BPIH itu sebesar Rp 31.454.602 per orang masih utuh di bank.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Pidie, Abdullah MAg, melalui Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Pidie, M Yusuf, kepada Serambi, Jumat (31/7/2020) menyebutkan, saat ini belum ada calhaj Pidie yang menarik uang atau BPIH yang telah disetor tersebut.
Semua calhaj sebelumnya menurut M Yusuf telah melunasi BPIH mereka sebesar Rp 31.454.602 per orang.
Selain tak menarik kembali biaya yang telah disetor, para calon jamaah haji juga tidak mengambil paspor mereka.
Baca: Kabar Terkini Ibadah Haji 2020, Jemaah Haji 2020 Bebas Covid-19
Menurutnya, alasan para calon jamaah haji tidak menarik kembali biaya karena nantinya mereka harus menyetor kembali biaya untuk keberangkatan tahun depan.
"Alasan calon jamaah haji tidak menarik uang dan paspor, nanti mereka akan menyetor kembali uang jatah BPIH. Makanya, calhaj memilih biaya itu utuh tersimpan di bank," jelasnya.
Ia menyebutkan, calhaj Pidie yang gagal berangkat menunaikan rukun Islam kelima, tercatat calhaj yang telah menunggu sejak Februari hingga Juli 2011.
Hasil pengecekan Kemenag Pidie, bahwa kondisi 379 calhaj Pidie masih sehat. Namun, jika adanya calhaj yang meninggal, maka akan diganti oleh keluarganya.
Baca: Ini 13 Warga Indonesia yang Beruntung Bisa Tunaikan Ibadah Haji 2020 di Tanah Suci
Sebab, aturan sekarang membolehkan keluarga menggantikan keluarganya yang meninggal.
Ia menyebutkan, dari 379 calhaj Pidie, kini tercatat satu calhaj Pidie yang telah berumur 107 tahun yang bernama Husen bin Hasyem warga Gampong Paya Dua, Kecamatan Peukan Baro.
Saat ini, kondisi calhaj tersebut dalam kondisi prima. Saat berangkat Husen akan didampingi anaknya.
Adapun calhaj termuda, kata M Yusuf, bernama Al Asyifah (18) warga Delima. Al Asyifah sudah dua kali gagal melaksanakan ibadah haji.