UPDATE Haji 2021: Bio Farma Siap Lobi Vaksin Johnson & Johnson, Menag Siapkan Skenario Keberangkatan
PT. Bio Farma menyatakan siap bernegosiasi dengan produsen vaksin Johnson & Johnson Amerika Serikat, Menag siapkan skenario Keberangkatan
Penulis: Gigih
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - PT. Bio Farma Persero siap melakukan negosiasi dengan produsen vaksin Johnson & Johnson Amerika Serikat.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk vaksinasi dari Bio Farma Bambang Heriyanto terkait aturan pemerintah Arab Saudi yang menetapkan vaksin merk tertentu bagi jemaah haji yang diperbolehkan melaksanakan ibadah di negaranya.
Vaksin Johnson & Johnson adalah salah satu dari empat vaksin yang diizinkan oleh pemerintah Arab Saudi, untuk para Jamaah Haji yang akan berangkat ke Tanah Suci.
Sedangkan Menag, sudah menyiapkan skenario apabila Jamaah Indonesia mendapatkan kuota untuk menunaikan Ibadah Haji.
Baca juga: Soal Ibadah Haji, Komisi VIII DPR Minta Pemerintah Realistis: Lebih Baik Tunda Keberangkatan
Baca juga: Menag Menegaskan Belum Ada Negara yang Sudah Pasti Mendapat Kuota Haji, DPD RI Minta Penjelasan
"Jika pemerintah menugaskan maka Bio Farma siap untuk melaksanakannya," kata Bambang saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (2/6/2021).
Menteri Agama, (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan, hingga saat ini belum ada negara yang sudah mendapat kepastian soal kuota ibadah haji 1442 Hijriah/2021 Masehi.
Menurut Yaqut, Pemerintah Arab Saudi belum mengumumkan kepastian soal terbukanya penyelenggaraan ibadah haji untuk warga negara asing beserta kuotanya.
"Tidak ada satu pun negara di dunia ini yang memiliki misi haji, yang sekarang sudah dapat kuota haji. Karena kuota haji itu tergantung pada Pemerintah Saudi," kata Yaqut seperti dikutip dari Kompas TV, Rabu (2/6/2021).
Kendati demikian, Pemerintah Indonesia juga akan bersikap apakah akan memberangkatkan jemaah haji atau tidak.
"Kalau soal keputusan apakah Indonesia akan memberangkat haji apa tidak, kita tunggu. Satu dua hari ini akan ada keputusan," ujarnya.
Sebelumnya dikutip dari Kompas.com, Yaqut mengatakan, batas waktu penutupan bandara Arab Saudi yakni pada 14 Juli 2021.
Mengapa Pilih Johnson & Johnson?
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga sempat menyinggung soal usahanya mendapatkan Johnson & Johnson.
”Dari isu ini kami sudah merespons bersama Kemenkes, kami sudah mengusahakan untuk bisa mendapatkan 1 dari 4 vaksin yang disyaratkan, kita dapat Johnson & Johnson,” tambahnya.