Jemaah Lansia Disarankan Tak Paksakan Salat Berjamaah di Masjid Nabawi, Ini Cara Petugas Membujuknya
Jemaah lansia dihimbau untuk tidak memaksakan diri untuk pergi ke masjid salat lima waktu berjamaah demi menghemat tenaga saat puncak ibadah haji.
Editor: Anita K Wardhani
Nanti ibadah puncak hajinya ada di Mekkah.
“Saya keliling, masuk satu pintu ke pintu yang lain. Temui jemaah lansia dan yang ada di kamar itu. Kami berikan sosialisasi, kami beri wawasan agar tidak memaksa,” lanjut Mirzani Deswani.
Dia menyampaikan, beberapa kali memang sempat menghentikan jemaah lansia yang akan pergi arbain.
Petugas menegaskan, bukan melarang, tapi menghimbau untuk tidak memaksakan bisa salat jemaah lima waktu di Masjid Nabawi.
“Semisal sehari dua kali salat berjamaah, itu lebih baik. Jangan memaksa harus lima kali dalam sehari. Itu berat dan akan menguras tenaga jemaah lansia. Jadi harus pintar - pintar mengatur ritme,” sambungnya.
Dari sosialisasi yang dilakukan secara berkelanjutan, ia mengaku sudah ada dampak yang signifikan.
Mulai banyak jemaah yang mengikuti masukan dan patuh tidak memaksakan salat berjamaah di Nabawi.
“Bahkan, kami juga dibantu jemaah lainnya. Semisal ada jemaah lansia di satu kamar, nanti ada bergantian jemaah yang tidak ke Nabawi. Jemaah itu mendampingi jemaah lansia yang tidak pergi ke masjid,” jelasnya.
Ia menguraikan, itu justru menjadi sesuatu hal yang positif. Sebab, kesadaran untuk tidak memaksa melakukan salat berjamaah itu sudah diterima dengan baik.
Sehingga jemaah lansia bisa istirahat dan staminanya prima.
Warsini, jemaah lansia asal Medan mengaku ikhlas tidak melaksanakan salat arbain di Masjid Nabawi.
Ia mengaku ingin bisa istirahat agar tidak mudah sakit dan staminanya terjaga selama di Madinah atau Mekkah.
“Iya saya ikhlas. Tadi kata bapak - ibu petugas, yang paling penting itu ibadah wajib ya, rukun haji harus dilaksakan semuanya. Kalau sunnah, jangan memaksakan agar tetap sehat sampai selesai wajib haji,” tutupnya. (Tribunnews.com Network/Galih Lintartika)