Jemaah Haji yang Mengalami Demensia Harus Dipulihkan dan Didampingi Selama Ibadah di Masjidil Haram
Dibutuhkan pendamping pada seorang jemaah yang pernah mengalami demensia saat beribadah haji.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jemaah haji lanjut usia (lansia) biasanya rawan terkena demensia.
Demensia adalah kondisi menurunnya cara berpikir dan daya ingat seseorang yang biasa terjadi pada lansia.
Karena itu saat jemaah haji terkena demensia maka harus ditangani sampai pulih.
Baca juga: Cerita Petugas Kesulitan Berkomunikasi dengan Jemaah Haji Lansia: Tak Bisa Bahasa Indonesia
Jika sudah tertangani dan pulih, aktivitas ibadah haji di Masjidilharam bisa dilakukan.
"Maka sangat dibutuhkan dukungan dari keluarga atau teman-teman sekamarnya untuk bersosialisasi," kata Kepala Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dr Edi Supriyatna kepada wartawan yang bertugas di Makkah, Selasa (6/6/2023).
Baca juga: Cerita Nenek Salami Batalkan Berangkat ke Tanah Suci Saat Jemaah Haji Lain Naik Bus Menuju Bandara
Ia menyampaikan, penanganan jemaah haji yang mengalami demensia adalah memberikan stimulasi kognitif, yaitu dengan mengajak jemaah haji bercerita dan bersosialisasi.
Perlu Didampingi
Dibutuhkan pendamping pada seorang jemaah yang pernah mengalami demensia saat beribadah haji.
Pendampingan bisa dilakukan oleh ketua regu maupun kepala rombongan.
Serta anggota rombongan lain.
"Tentunya karena demensia itu terjadi pada jamaah haji lansia maka jika aktivitas ibadahnya memerlukan kursi roda diharapkan menggunakan kursi roda dalam aktivitas ibadah di Masjidil Haram," ujar Edi.
Sebagai strategi body system, dalam satu kamar yang terdapat jemaah haji lansia didampingi oleh jamaah haji yang tidak lansia.
Sehingga sesama jemaah haji saling membantu.
Baca juga: 89.358 Jemaah Haji Telah Mendarat di Madinah, Gelombang Pertama Keberangkatan Segera Berakhir
"Kalau ingin melakukan aktivitas ibadah, itu (jamaah haji lansia) betul-betul didampingi, kalau perlu didampingi dalam melakukan ibadah gunakan kursi roda dan lain-lain dan terus didampingi sampai selesai ibadahnya," ujar Edi.
Selain itu, jemaah sehat dan non-lansia bisa mengingatkan jemaah haji lansia yang memiliki komorbid, untuk minum obat yang rutin.
Harapannya agar penyakit tidak kambuh saat berada di Makkah.
Diketahui, ada sekitar 30 persen atau sekitar 66.000 jamaah haji Indonesia adalah jemaah lansia.