Ini Bus Shalawat yang Didesain Khusus untuk Jemaah Haji Lansia, Bisa Muat Kursi Roda dan Bersuspensi
Bus Shalawat yang diperuntukkan bagi jemaah Haji lansia, memiliki desain pintu yang lebih lebar dan bisa dilewati kursi roda.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Kementerian Agama (Kemenag) telah membuat tagline 'Haji Ramah Lansia' untuk penyelenggaraan ibadah Haji 1444 Hijriah/2023 Masehi.
Hal itu karena tahun ini ada sekitar 66.000 atau 30 persen jemaah haji lanjut usia (lansia) dari total kuota Haji Indonesia.
Baca juga: Armada Bus Shalawat untuk Jemaah Haji di Makkah Dilengkapi Fasilitas Ramah Lansia dan Disabilitas
Terkait banyaknya jemaah Haji lansia pada musim haji kali ini, maka disediakan pula Bus Shalawat yang memiliki fasilitas khusus ramah lansia.
Kepala Pos Terminal Syeb Amir, Sugandi mengatakan ada beberapa perbedaan antara Bus Shalawat biasa dan khusus jemaah Haji lansia.
Bus Shalawat yang diperuntukkan bagi jemaah Haji lansia, memiliki desain pintu yang lebih lebar dan bisa dilewati kursi roda.
"Jadi mobil Bus Sholawat untuk jemaah Haji lansia ini bisa turun (pijakan pada pintu masuk bus bisa turun mendekati aspal supaya kursi roda bisa naik secara mudah ke dalam bis)," kata Sugandi saat ditemui Tribunnews di Terminal Syeb Amir Makkah, Arab Saudi, Selasa (6/6/2023) lalu.
Setelah kursi roda masuk ke dalam bus, jemaah Haji lansia pun diangkat untuk duduk di kursi penumpang bus.
Baca juga: 450 Bus Shalawat dan 230 Petugas Siap Layani Mobilitas Jemaah Haji Indonesia di Makkah
Ia pun menekankan bahwa Bus Sholawat khusus lansia ini sangat bagus, karena memiliki desain pijakannya yang dapat diturunkan mendekati aspal.
Kemudian ada jalan pula untuk dapat menaikkan kursi roda masuk ke dalam bus.
Sugandi menambahkan bahes Bus Sholawat khusus lansia juga memiliki suspensi yang bagus karena mampu menahan getaran dengan sangat baik.
Hal ini diperlukan lantaran daya tahan tulang jemaah Haji lansia sudah berkurang, tidak seperti jemaah yang masih muda.
Oleh karena itu, dipilihlah Bus Sholawat khusus lansia yang memiliki suspensi bagus.
Baca juga: Layanan Bus Shalawat untuk Jemaah Haji Dialihkan ke Muzdalifah
"Gerakan Bus Sholawat untuk lansia sangat bagus, karena bus untuk lansia tidak boleh ada gerakan yang sentak-sentak dan kasar," tegas Sugandi.
Sambil menunjukan pintu masuk bus yang dapat dilewati kursi roda, ia menjelaskan bahwa kursi bus tersebut juga memiliki desain yang lebih lebar dan luas.
Bahkan dapat ditarik ke arah belakang agar jemaah bisa bersantai selama perjalanan.
Untuk saat ini, sudah ada 73 Bus Sholawat yang beroperasi di Terminal Syeb Amir.
Sementara itu, menjelang puncak musim Haji nanti akan ada sekitar 200 Bus Sholawat yang beroperasi di terminal itu.
Terkait Buis Sholawat khusus lansia yang dapat memuat kursi roda, saat ini jumlahnya mencapai sekitar 20 bus.
Kendati demikian, tidak semua lansia menggunakan Bus Sholawat khusus lansia, karena hanya sebagian lansia yang menggunakan kursi roda.
Untuk melayani para jemaah, sebanyak 30 orang Petugas Haji yang bertugas di Terminal Syeb Amir pun dibagi dalam tiga shift.
Sehingga masing-masing shift terdiri dari 10 petugas yang akan mengatur sekitar 200 Bus Sholawat pada puncak musim Haji nanti.
Baca juga: Kemenag: Bus Shalawat untuk Jemaah Haji Beroperasi 24 Jam
"Semoga kami diberikan kesehatan untuk melayani tamu Allah, melayani Pak Haji dan Bu Haji (jemaah Haji)," pungkas Sugandi.
Sementara itu, jemaah Haji asal Balikpapan, Syukur Efendi (63) dan Wahidah (57) mengapresiasi layanan Bus Sholawat.
Menurut mereka, bus tersebut sangat bagus dan terasa nyaman saat ditumpangi.
"Walau penumpangnya baru dua orang, kalau waktunya sudah jalan, jalan ini bus," kata Syukur dalam Bus Sholawat khusus lansia.
Perlu diketahui, Terminal Syeb Amir akan digunakan oleh jemaah Haji Indonesia yang berasal dari wilayah Jarwal, di antaranya Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG), Aceh (BTJ), Medan (KNO), Padang (PDG) dan Balik Papan (BPN).
Kemudian dari wilayah Raudhah di antaranya Embarkasi Solo (SOC) dan Surabaya (SOC).
Lalu wilayah Syisyah di antaranya Embarkasi Kertajati (KJT), Makassar (UPG), Banjarmasin (BDJ), Palembang (PLM), Batam (BTH) dan Surabaya (SUB).