Senang Sekaligus Terharu, Harapan Jemaah Haji Asal Padang Melihat Masjidil Haram
Salim warga Pasaman Sumatera Barat mengaku senang, bisa menjadi bagian umat Islam yang bisa ke Masjidil Haram.
Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Salim warga Pasaman Sumatera Barat mengaku senang, bisa menjadi bagian umat Islam yang bisa ke Masjidil Haram.
Salim sudah beberapa hari berada di kota Mekkah, dan sudah beberapa kali ia berjamaah di masjid yang berada di tengah Tanah Haram.
"Perasaan saya sangat haru sekali. Karena bisa diberi kesempatan oleh Allah SWT berada di tanah Haram ini," ungkap Salim saat ditemui diluar area Masjidil Haram Senin (12/6/2023) malam.
Salim bersama dengan jemaah haji asal kota Padang ini baru saja melaksanakan ibadah di Haram.
Satu keinginan kemudian terucap dari mulutnya. Berharap seraya memanjatkan doa, bisa menjadi haji yang mabrur.
"Menjadi haji yang mabrur dan kepada keluarga yang ditinggalkan sehat walafiat. Semua warga Indonesia dipanggil oleh Allah SWT bisa berangkat haji, lanjutnya.
Selama berada di tanah suci sekitar 40 hari, seluruh jemaah akan menyelesaikan rangkaian ibadah haji seperti berikut.
Secara bertahap jemaah haji asal Indonesia termasuk yang berasal dari berbagai negara lain, akan berkumpul di kota Makkah untuk bersama melakukan ibadah pada puncak ibadah haji tahun ini. Para jemaah asal Indonesia biasanya sudah berihram dari Miqat yang sudah ditentukan, yaitu dari Jeddah.
Kemudian melaksanakan wukuf di Arafah yang akan dilaksanakan pada 9 Zulhijah dilanjutkan Mabit atau menginap di Muzdalifah.
Setelah itu tahapan haji dilanjutkan dengan melempar jumrah aqabah di bukit Aqabah Mina, lalu melakukan tahalul sebelum melepas ihram. Para jemaah akan melakukan tawaf di depan Kabah menutup rangkaian ibadah haji sebelum kembali ke Tanah Air.
Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Arsyad Hidayat mengimbau kepada para jemaah haji untuk melakukan aktivitas di tempat atau hotelnya masing-masing saat kota Makkah sudah mulai padat jelang pelaksanaan puncak haji.
"Orang mungkin punya pandangan, berlipat ganda pahala ketika melaksanakan salat di Masjidil Haram. Ada pendapat lain juga, berlipat ganda pahala atau kebajikan, ternyata berlaku juga di Tanah Haram," ujarnya.
Baca juga: Sedih Bercampur Gembira, Jamaah Indonesia Bersyukur Lancar Jalani Ibadah di Masjidil Haram
"Saya kira hotel jemaah haji ini masuk dalam Tanah Haram jadi sama mendapatkan keutamaan dan fadilah seperti orang yang melaksanakan salat ataupun kebaikan di Masjidil Haram," lanjutnya.